Rembang — Ponpes Alhamdulillah, Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang, ditetapkan sebagai ponpes ramah anak. Penetapan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak bekerja sama dan Kementerian Agama RI. Penyelenggaraan melibatkan Dinsos PPKB provinsi Jawa Tengah, DinsosPPKB Kabupaten Rembang, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Agama Kabupaten Rembang.
Evaluasi terhadap penerapan ponpes ramah anak ini digelar baru-baru ini di aula asisten II Sekda Rembang. Hadir dalam evaluasi tersebut yaitu, Dodi M. Hidayat selaku Kepala Bidang Partisipasi Organisasi Keagamaan Kementerian PPPA, Muhammad Soleh selaku Kepala Sub Bidang Fasilitasi Partisipasi Organisasi Keagamaan Kementerian PPPA, H. Nufus dari Di sosPPKB Provinsi Jawa Tengah, Sri Wahyuni selaku Kepala DinsosPPK. kabupaten Rembang, dan Kepala Kemenag Kabupaten Rembang yang diwakili oleh Plt. Kasi PD Pontren, Tri Mulyani. Hadir pula perwakilan instansi terkait, Dinas Kesehatan Kabupaten Tersebut dan Dindikpora Kabupaten Rembang, serta Dinas Kearsipan Kabupaten Rembang.
Dalam rapat evaluasi tersebut, dipaparkan hasil dari monitoring ke ponpes Alhamdulillah. Dodi menyebutkan, ada beberapa poin menarik yang menunjukkan ponpes ini sudah memenuhi standar ponpes ramah anak. “Ada beberapa perubahan yang tampak terlihat dan terjadi setelah dilakukan penguatan indikator pesantren Ramah Anak,” kata Dodi.
Indikator tersebut antara lain, keteladanan sikap ustadz/ustadzah serta pengasuh lebih ramah kepada santri, manajemen pesantren terlihat lebih baik yang dibuktikan dengan banyaknya poster tentang alur dan aturan di pesantren, toilet santri yang tadinya kurang bersih, menjadi jauh lebih bersih, serta lingkungan pesantren menjadi semakin bersih dan terdapat tempat sampah menarik di setiap depan ruangan pesantren dan kelas.
“Ada lagi indikator lainnya, yaitu sudah terdapat ruang perpustakaan yang menarik, sudah terdapat ruang UKS dan BK yang sebelumnya belum ada, terdapat poster-poster yang mencerminkan perilaku santri tentang “5 S” sebagai bentuk pencegahan perilaku bullying,” papar Dodi.
Selain itu, lanjut Dodi, ada pula inovasi dari santri seperti terdapat mading Santri, kantin Santri yang Ramah Anak, himbauan memperlambat kecepatan kendaraan, dan poster tentang menjaga kebersihan.
Sementara Muhammad Soleh mengatakan, keberhasilan PP Alhamdulillah sebagai ponpes ramah anak terselenggara berkat keseriusan semua elemen terkait, yaitu pesantren, pemerintah daerah dan dinas-dinas terkait lainnya. — iq/bd