Temanggung – “Program Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pengantin sudah sering kami lakukan. Bimbingan Perkawinan Pra-Nikah Remaja Usia Nikah kali ini diselenggarakan di Omah Kebon, Rabu (07/11). “Kegiatan ini merupakan pilot project dan penjabaran dari Program Nawacita Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo,” ungkap DR. H. Agus Suryo Suripto, S.Ag, M.H, selaku narasumber dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Beliau membawakan tema tentang “Mempersiapkan Perkawinan yang Kokoh Menuju Keluarga Sakinah, Mawaddah wa Rahmah.” Dalam paparannya menjelaskan tentang bagaimana membangun ketahanan keluarga di era modern. Ada lima aspek ketahanan keluarga, yaitu memiliki kemandirian nilai, kemandirian ekonomi, tahan menghadapi goncangan keluarga, keuletan dan ketangguhan dalam memainkan peran sosial dan mampu menyelesaikan problema yang dihadapi.
“Keluarga Sakinah adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah secara sempurna, kebutuhan sosial psikologis, dan pengembangannya serta dapat menjadi suri teladan bagi lingkungannya. Suami atau istri adalah rekan dalam mengambil keputusan. Maka, keduanya harus menjaga emosi yang berlebihan, berhati-hati dengan kata-kata yang digunakan, dan senantiasa menunjukkan kasih sayang,” jelas Agus Suryo.
“Keluarga adalah ikatan sosial terkecil dalam masyarakat harus kuat, erat dan tidak longgar. Jika terjadi krisis dalam keluarga, utamakan keutuhan rumah tangga atas kepentingan pribadi (egoisme) masing-masing dan selesaikan secara konstruktif positif. Bahkan kalau perlu dengan bantuan seorang profesional (konselor) melalui Family Conseling,” paparnya.
Sementara dalam laporannya, Kasi Bimas Islam, Ahmad Sugijarto menyampaikan, bahwa peserta kegiatan berjumlah 110 orang berasal dari mahasiswa dan mahasiswi STAINU Temanggung, dan Akper Al Kautsar Temanggung. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar setiap calon pengantin memiliki pengetahuan dan persiapan yang lebih matang sehingga tercipta keluarga yang bahagia lahir dan batin.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 1 hari ini diisi oleh 3 narasumber dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Jawa Tengah, Dinas Kesehatan dan BKBPP Kabupaten Temanggung.
Selanjutnya diakhir kegiatan diisi materi dari Kepala Kantor yang diwakili oleh Kepala Sub Bag Tata Usaha, Yusuf Purwanto, sekaligus menutup kegiatan. Beliau mengemukakan bahwa setiap pernikahan haruslah dipersiapkan secara matang oleh calon pengantin. “Berdasarkan survey yang ditemukan selama ini di berbagai media, banyak terjadi perceraian di usia perkawinan yang masih muda karena kurangnya pengetahuan dan persiapan yang baik. Agar tidak terjadi perceraian muda, maka harus dipersiapkan mental dan fisiknya, serta memiliki bekal pengetahuan dalam mengarungi kehidupan perkawinan.
“Kami harapkan ini dapat menjadi virus kebaikan yang akan ditularkan kepada teman-teman di kelasnya masing-masing sehingga ini akan menjadi kebaikan bagi orang banyak. Materi yang ada akan sangat bermanfaat bagi kalian semuanya sebagai calon-calon pemimpin khususnya di dalam berkeluarga. Dengan materi yang diberikan diharapkan kalian bisa terhindar dari perilaku yang tidak sesuai dengan tuntunan ajaran agama,” tutur Yusuf Purwanto.(sr/sua)