Semarang (PHU) – Rencana Perjalanan Haji yang biasa disebut dengan RPH untuk musim haji tahun 1440 H/2019 M sudah ditandatangani oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri pada tanggal 7 November 2018. Meskipun operasional haji baru akan dimulai pada bulan Juli tahun depan, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) sudah menyiapkan RPH 2019 di tahun ini. RPH merupakan pedoman utama waktu dan acuan dalam penyelenggaraan operasional haji.
“Pak Dirjen minta untuk dapat disiapkan lebih awal dan dapat direncanakan segala sesuatunya terkait operasional haji 2019 di tahun ini,” jelas Kepala Subbag Informasi dan Humas Ditjen PHU, Abdul Basir saat dikonfirmasi lewat telpon, Senin (26/11).
Dalam RPH tersebut dijelaskan bahwa operasional haji akan dimulai pada tanggal 6 Juli 2019 bertepatan dengan 3 Dzulqa'dah 1440. Dimana pada tanggal tersebut jemaah haji gelombang pertama mulai masuk asrama haji untuk kloter awal.
Disebutkan juga untuk operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji masing-masing selama 30 hari. Sedangkan masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi paling lama 42 hari. Mengenai closing date atau batas akhir kedatangan jemaah haji di Arab Saudi ditetapkan pada tanggal 5 Agustus dan puncak ibadah haji (wukuf) di Arafah diperkirakan hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2019.
“Untuk Penetapan Kuota Haji tahun tahun 1440 H/2019 M menunggu MoU dengan Pemerintah Arab Saudi pa tanggal 10 Desember nanti,” jawab Basir saat disinggung mengenai kuota haji.
“BPIH 2019, hari ini Kemenag sedang rapat pendahuluan mengenai pembahasan BPIH bersama DPR,” tambahnya.
Sedangkan untuk pemulangan jemaah haji akan dimulai tanggal 17 Agustus dan berakhir pada tanggal 16 September 2019. (djs/gt).