Purbalingga – Dengan berbusana putih layaknya jemaah haji yang sedang berihram 3 kloter calon jemaah haji cilik mengikuti kegiatan Manasik Haji di Taman Wisata Sanggaluri Park Kutasari, Rabu (28/11). Meskipun langit diselimuti mendung dan gerimis kecil mengiringi, seluruh peserta tetap mengikuti kegiatan tersebut dengan bersemangat. Ketua Penyelenggara kegiatan, Amaliyah menjelaskan, peserta kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT IGRA yang ke-16 sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Kegiatan manasik haji ini diikuti siswa-siswi RA/BA se-Kecamatan Rembang sebanyak 360 anak. Mereka didampingi 32 orang guru, sedangkan Pembimbing Manasik Haji dari Sanggaluri Park. Tema kegiatan kali ini adalah Melalui Peragaan Manasik Haji Kita Bentuk Manivestasi Ukhuwah Islamiyah Sejak Dini. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menanamkan arti penting ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima yang wajib dilaksanakan bagi mereka yang mampu ,” jelas Amaliyah.
Kepala RA Diponegoro Bantarbarang peraih penghargaan Kepala RA/BA Berprestasi tahun 2017 ini juga menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut program kerja IGRA Kabupaten Purbalingga yang harus dilaksanakan setiap tahun. Namun IGRA Kecamatan Rembang menjadikannya sebagai kegiatan 2 tahunan.
Pengawas RA/BA-MI Kecamatan Rembang, Iskak dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi dan motivasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini sangat positif, apalagi terkait dengan penanaman karakter anak sejak dini. Insyallah di masa yang akan datang anak-anak tidak hanya mengetahui teori namun lebih kepada pemahaman agama lebih mendalam dan pengamalan nyata tentunya. Harapan kami kegiatan manasik haji ini berkesan dalam hati anak-anak dan berefek positif, yaitu tidak hanya menjadi anak yang pintar tetapi juga menjadi anak yang benar,” katanya.
Respon Positif Siswa
Salah satu peserta kegiatan, Akif (4,5) dari RA Diponegoro Bantarbarang menanggapi kegiatan tersebut dengan polosnya.
“Seneng naik haji, mengelilingi Ka’bah sambil membaca Talbiyah . Tapi katanya naik haji kok mlaku (jalan -red), tidak naik pesawat,” ungkapnya lugu.
Melalui penjelasan Tim Pembimbing Manasik, Akif dan kawan-kawan akhirnya dapat memahami hal tersebut. (sri_sar/gt)