Surakarta – Sekolah Dasar Takmirul Islam Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta menggelar acara SDTI EXPO Pentas Seni dan Pameran 2019 dengan tema Merajut Kebhinekaan Menyatukan Nusantara di Gedung Pagelaran Keraton Surakarta, Sabtu ( 19/1 ) kemarin.
Hadir dalam acara tersebut Pengawas Pendidikan Agama Islam Kemenag Kota Surakarta Sumiyati,Ketua Korwil 1 Kecamatan Laweyan, Budi Paryono dan Pengawas Gugus VI Kecamatan Laweyan , dan 2000 lebih pengunjung yang terdiri dari kalangan siswa, wali murid dan para tamu undangan.
Kepala SD Takmirul Islam, Aris Paryanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan SDTI EXPO Pentas Seni dan Pameran 2019 ini sebagai wadah ajang mengekspresikan minat,bakat,potensi anak yang telah dianugerahkan Alloh.
“Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk menumbuh kembangkan bakat dan potensi anak serta memberikan pengalaman berharga bagi anak,” tutur Aris.
Pada kesempatan itu, Aris juga memberikan reward bagi siswa-siswi SD Takmirul Islam Surakarta yang berprestasi di bidang Pendidikan Agama Islam yang beberapa tahun terakhir peringkat 1 di Kota Surakarta dan penghargaan di bidang olah raga.
“Puncak dari potensi anak adalah prestasi yang diraihnya,”imbuh Aris.
Disamping menyaksikan pentas seni, para pengunjung dan tamu undangan bisa melihat pameran hasil karya anak yang dijual di stand kelas 1 sampai kelas 6, termasuk pameran buku hasil karya siswa yang dijual di stand sekolah.
Di akhir sambutannya Aris berharap kegiatan ini mampu membekali siswa untuk bisa mandiri dan mempersiapkan masa depannya sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki anak dari hobi dan kecintaannya pada bidang masing-masing.
Selain itu, Aris juga memperkenalkan 17 bidang ekstra kurikuler yang ada di SD Takmirul Islam Surakarta yang tahun ini membuka 4 program kelas unggulan yaitu kelas reguler,kelas tahfidz,kelas full day dan kelas sain digital.
“Dengan program-program baru tersebut diharapkan siswa yang lulus dari SD Takmirul Islam Surakarta memiliki akademik dan skill yang baik dilandasi akhlaqul karimah,” pungkasnya. (miyati_rma)