Semarang (Hindu) – Salah satu peran penting penyuluh agama sesuai dengan visi misi kementerian agama adalah mewujudkan Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama dan memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama, demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Bimas Hindu dengan penyuluh PNS, Non PNS dan Guru GTT yang dibacakan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah di Aula Kantor, Rabu (23/01).
“Terwujudnya masyarakat yang taat beragama, cerdas dan sejahtera sebagai bentuk implementasi nyata program pemerintah menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas,” kata Suhersi.
Rapat Koordinasi diikuti oleh 103 peserta terdiri dari 75 Penyuluh Non PNS, 3 Penyuluh PNS, 3 Guru Agama Hindu dan 8 Pegawai Bimas Hindu, dalam rakor tersebut Kabag TU menegaskan pentingnya peran penyuluh agama di masyarakat sebagai tokoh pengerak kerukunan dan kedamaian seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
“Penyuluh Agama memiliki peran strategis dalam mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai seperti yang dicanangkan oleh pemerintah,” imbuhnya.
Untuk pengembangan pelaksanaan program pemerintah yang mengemban amanat revoermasi birokrasi adalah dengan pemerintahan yang bersih maka dengan itu penyuluh agama Hindu dilakukan evaluasi dan bagi penyuluh yang baru dilakukan rekruitmen yang transparan. Dalam program pemerintah sesuai dengan Rencana ProgramJangka Menengah (RPJM) dan Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Secara umum apa yang dilaksanakan adalah dalam rangka mendorong pemerintah yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, landasan utama dalam pelaksanaan adalah dengan gotong-royong,” pungkasnya.
Kegiatan penyuluh memiliki peran penting dalam menyampaikan program pemerintah yang menyentuh dengan masyarakat lapisan paling marjinal dan akan membawa perubahan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan bimbingan penyuluhan agama akan menumbuhkan masyarakat yang taat beragama, cerdas dan sejahtera. (Wahonogol/gt)