Kab.Pekalongan – Peran ulama yang ada di Kabupaten Pekalongan diminta untuk turut menyejukkan situasi dalam tahun politik. Mengingat tahun politik yang cukup panas berpotensi mengakibatkan perpecahan di tengah masyarakat. Hal itu diungkapkan Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi dalam acara istighosah dan doa bersama untuk menciptakan Pileg dan Pilpres 2019 aman, damai dan sejuk di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen, Rabu (27/2).
Bupati juga menyampaikan penyelenggara Pemilu untuk bisa mewujudkan keadilan dengan menjunjung tinggi profesionalisme. “Keadilan dan profesionalisme sangat penting agar dalam pelaksanaan Pemilu tidak terjadi potensi keretakan di masyarakat. Mari bersama-sama mewujudkan makna keadilan agar Pemilu menjadi aman dan sejuk,” tuturnya.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, mengajak warga Kota Santri untuk meningkatkan partisipasi dalam Pemilu 2019. Pasalnya hasil dari Pemilu menentukan nasib masyarakat lima tahun ke depan.
“Pilpres dan Pileg itu penting karena yang terpilih akan menentukan nasib masyarakat lima tahun kedepan,”jelasnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Kankemenag Kab.Pekalongan juga sependapat menyampaikan hal yang sama pihaknya meminta peran ulama yang ada di Kabupaten Pekalongan untuk menyejukan situasi di tahun politik. “Mari kita ajak masyarakat untuk menghargai perbedaan terutama dalam pemilihan saat Pemilu, jangan sampai perbedaan memecah masyarakat Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, melalui Wakapolres Pekalongan AKP Mashudi dalam sambutan tertulisnya mengharapkan melalui kegiatan istighosah dan doa bersama ini menjadi sarana efektif untuk lebih mendekatkan diri, serta meningkatkan derajat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Mari bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polres Pekalongan menjelang Pemilu 2019. Dan diharapkan seluruh elemen masyarakat agar berperan aktif dalam menciptakan kondusifitas di wilayah Kabupaten Pekalongan,” harapnya.
Lebih lanjut, Kapolres mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar terus menjaga persatuan dan persaudaraan serta menaati segala ketentuan hukum maupun perundang-undangan yang berlaku.
“Banyak kita temukan berita-berita yang belum tentu kebenarannya di media sosial, maka dari itu jangan mudah untuk dipercaya kita jangan sampai terpecah belah gara-gara berita hoax,” terang Kapolres.
Polri, kata Kapolres, tidak bisa kerja sendiri, Polri memerlukan peran serta masyarakat dalam menjaga Kamtibmas di lingkungannya. Keamanan merupakan kebutuhan kita bersama.
Istighosah dan Doa Bersama yang diselenggarakan oleh Polres Pekalongan dihadiri Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti, Ketua DPRD Hindun, Ketua Pengadilan Negeri Pekalongan Dewa Ketut Kartana, Dandim 0710 Pekalongan diwakilkan Pasi Ops Kodim dan perwakilan Kejari Kajen, Kankemenag Kab. Pekalongan
Dan diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri atas jajaran Polres Pekalongan, Kapolsek se Polres Pekalongan, Danramil se Kab. Pekalongan, perwakilan Kepala OPD dan Camat, perwakilan tomas/toga Kabupaten Pekalongan, para santri Ponpes Kabupaten Pekalongan, perwakilan Parol Kabupaten Pekalongan dan mahasiswa serta pelajar di Kabupaten Pekalongan.
Kegiatan diisi dengan istighosah dan doa bersama yang dipimpin KH Fardani pengasuh Ponpes Walindo Boyoteluk dan diikuti segenap tamu undangan dan seluruh peserta dan menghadirkan penceramah KH Fauzi Arkhan dari Kota Salatiga.(hfrn/bd)