Batang – Program yang telah digagas ini merupakan salah satu perwujudan dari apa yang pernah saya dan Wakil Gubernur canangkan saat pencalonan gubernur yang lalu. Demikian disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan bahasa Jawa yang penuh canda saat silaturahmi dengan para Ustadz dan Ustadzah se Kabupaten Batang di Pondok Pesantren Darul Ulum Tragung Kabupaten Batang pada Kamis, (11/04) . Hadir dalam acara itu, para Pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) , Bupati dan Wakil Bupati Batang, Ketua DPRD , Forkompinda serta para pejabat di Kementerian Agama.
Pada kesempatan itu Ganjar menyatakan bahwa dirinya bersama Wakil Gubernur telah menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk memajukan Jawa Tengah di semua bidang, baik pendidikan, kesehatan, maupun bidang yang lain termasuk pemberdayaan pendidikan keagamaan juga pondok pesantren. Hal ini disadarinya bahwa para ulama, Kyai, Ustadz dan santri ikut serta melahirkan bangsa Indonesia bahkan sebagai mayoritas, umat Islam menjadi garda terdepan dalam perjuangan untuk bangsa dan negara.
“Indonesia adalah negara besar yeng memiliki kemajemukan dan agama yang banyak, Islam merupakan moyoritas yang telah diakui dunia, jamaah haji kita dari tahun ketahun selalu terbesar”, katanya.
Disela-sela silaturahmi itu, Ganjar memberikan dana hibah berupa bantuan insentif untuk para ustadz dan ustadzah se Kabupaten Batang, yang diberikan secara simbolis . Dia menegaskan bahwa para ustadz dan ustadzah yang selalu mengajarkan ilmu agama pada para santri, mendidik mereka dengan budi pekerti maupun rasa nasionalisme yang begitu tinggi sangat nyata dapat menghasilkan generasi santri yang selalu mengedepankan khubbul waton minal iman, maka Presiden menetapkan dalam tiap tahun ada hari santri nasional .
“Sangat tidak sebanding apa yang saya berikan sebagai tanda cinta pemerintah pada para ustadz/ustadzah se Jawa Tengah dengan pengorbanan dan perjuangan yang tulus dalam mendidik para santri setiap harinya”, tegasnya
Dia juga menjelaskan bahwa sebenarnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 ini telah menyiapkan dana untuk bantuan para ustadz dan ustadzah sebanyak 300 000 orang, tapi ternyata data terakhir hanya terhitung 171 131 orang, sehingga anggaran yang telah disediakan itu masih tersisa.
“ Dana yang kita siapkan untuk bantuan para ustadz dan ustadzah ternyata sisa, maka saya alihkan untuk mbangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan, perhatian ibu dan anak serta untuk kegiatan bagi agama lain”, jelasnya.
Pada Bagian Akhir Ganjar berpesan agar para ustadz dan ustadzah untuk selalu mengajarkan para santrinya tentang kebaikan, budipekerti yang baik, bermasyarakat, persatuan dan pemahaman tentang Islam rahmatan lil alamin. Dia juga mengingatkan bahwa para pendiri bangsa ini telah sepakat melahirkan bangsa Indonesia untuk waktu selama-lamanya dan harus dijaga jangan sampai bubar, karena saat ini banyak gempuran yang luar biasa dengan berbagai cara narkoba,pornografi, media sosial yang tidak terkontrol, radikalisme maupun maraknya berita-berita hoak yang memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu Ka.Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang PD.Pontren, Nur Abadi dalam laporannya menyatakan bahwa pihaknya yang bertanggung jawab memberikan pembinaan dan pengarahan terhadap lembaga keagamaan.
“Kemenag Provinsi Jawa Tengah memiliki tanggung jawab memberikan pembinaan dan pengarahan terhadap lembaga-lembaga keagamaan termasuk Pendidikan Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah, dan madin, mereka itulah yang selalu membina dan membimbing santrinya untuk menjadi anak yang peduli dengan bangsa dan negara, berkarakter dan berakhlakul karimah”, katanya.
Dia juga melaporkan bahwa seluruh Jawa Tengah pondok pesantren yang berjumlah 4099 buah, Madin 9671 buah, TPQ 28 885 buah , dan 171 131 ustadz dan ustadzah ditahun ini telah menerima dana hibah insentif dari Gubernur sebesar Rp. 205 Milyar.
“Saya menyampaikan terimakasih pada pak Gubernur yang telah peduli dan memperhatian para ustadz dan ustadzah itu”,lanjutnya.
Secara terpisah Kasi PD.Pontren Kemenag Kabupaten Batang, Sugiedi dalam keterangannya menjelaskan bahwa di kabupaten Batang ustadz dan ustadzah yang menerima dana hibah insentif gubernur tahun ini sebanyak 7 129 orang yang terdiri dari guru Madin, TPQ dan Pondok Pesantren.
“Saya berharap dengan diterimanya dana bantua insentef dari gubernur ini, akan lebih menggiatkan serta semakin menambah kualitas dari para ustadz dan ustadzah di masing-masing lembaganya”, serunya. (Zy/Wul)