Boyolali – Dalam rangka persiapan Hari Raya Nyepi, panitia pelaksana tawur agung 1944 saka di pelataran Candi Prambanan melaksanakan Rapat koordinasi pada Jumat,14 Januari 2022 di Gedung PHDI Kab. Boyolali.
Tampak hadir dalam rakor tersebut, Trimo, Direktur Urusan Agama Hindu Dirjen Bimas Hindu RI, bersama I Dewa Made Artayasa selaku Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Anak Agung Ketut Darmaja selaku Ketua PHDI Provinsi Jawa Tengah dan Ketua PHDI Kab. Boyolali.
“Pertemuan rutin harus dilakukan untuk mempersiapkan perayaan besar, walaupun kegiatan ini sering dilaksanakan namun bukan berarti pekerjaan ini mudah. Kita dihadapkan pada transisi alamiah covid 19, di tengah transisi, kita dihadapkan pada event nasional. Oleh sebab itu perlu adanya 3 hal, yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi,” tutur I Dewa Made Artayasa.
“Kegiatan tawur agung tetap sama, tetap dengan nuansa nasional, kami selaku PHDI Provinsi sudah melakukan koordinasi dengan PHDI pusat, sehingga kita dapat mencoba berkreasi sambil menunggu kebijakan dari pusat, termasuk dalam pelaksanaannya dapat kita wujudkan LPJ secara benar dan bertanggung jawab,” imbuh Anak Agung Ketut Darmaja ketika berdiskusi.
Kemudian dalam sambutan dan arahan dari Direktur Urusan Agama Dirjen Bimas Hindu RI, Trimo menyampaikan, bahwa panitia tawur agung di pelataran Candi Prambanan yang telah terbentuk pastilah orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya, sehingga sebagai tim, jangan ada yang merasa menonjol, karena kita bekerja bersama.
“Berkaitan dengan izin, hari kamis lalu saya dan teman-teman sudah bertemu dengan Gus Menteri membahas mengenai nota kesepakatam Candi Prambanan, MoU itu akan berlaku selama 1 tahun dengan perpanjangan,” tutur Trimo.
“Dan yang tidak kalah penting, panitia harus berkoordinasi dengan instansi terkait di sekitar Candi Prambanan agar acara dapat berjalan selaras kaitannya dengan rencana memuliakan Candi Prambanan,” tegas Trimo.
Sebagai penutup sambutan dan arahanya, Trimo menghimbau kepada umat terkait penguatan moderasi beragama, karena moderasi beragama menjadi sesuatu yang penting dalam kegiatan beragama saat ini.(Edi/Sua)