
Kota Surakarta (Humas) – Kementerian Agama Kota Surakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menyukseskan program Collaboration and Tolerance Center (CTC) KUA Revitalisasi. Strategi besar terus dilakukan, salah satunya dengan menggandeng komunitas lokal yang memiliki visi sejalan, seperti Komunitas Joli Jolan. Kunjungan Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun yang didampingi oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Achmad Arifin, dan Penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Laweyan M. Yunan Hidayat ke komunitas Joli Jolan dilaksanakan pada Selasa (04/03/2025), usai melaksanakan kegiatan Sambang Kerukunan Zhuhur Keliling.
Joli Jolan, komunitas yang diprakarsai oleh Septina Setyaningrum, telah lama dikenal sebagai pionir dalam memerangi budaya konsumerisme. Melalui berbagai inisiatif kreatif, komunitas ini berhasil menyadarkan masyarakat tentang dampak negatif konsumerisme terhadap lingkungan. Salah satu fokus utama Joli Jolan adalah mengurangi penumpukan sampah dengan memanfaatkan kembali barang-barang yang masih layak pakai.
“Konsumerisme seringkali membuat kita lupa bahwa banyak barang yang dibuang sebenarnya masih bisa digunakan. Melalui pemilahan dan kreativitas, kami berusaha mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan dan mengurangi sampah,” jelas Septi (sapaan akrab Septina Setyaningrum).
Kiprah Joli Jolan tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat, tetapi juga dari berbagai pihak. Pada tahun 2024, komunitas ini meraih penghargaan dari Detik Jateng-Jogja sebagai Penggerak Aksi Sosial Kolaboratif. Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Joli Jolan sebagai mitra strategis dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Kankemenag Kota Surakarta melihat potensi besar dalam kolaborasi dengan Joli Jolan. Ahmad Ulin Nur Hafsun menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Joli Jolan. Komunitas ini tidak hanya peduli terhadap lingkungan, tetapi juga memiliki dampak sosial yang luas. Ini sejalan dengan visi kami dalam program CTC KUA Revitalisasi.”
Program CTC KUA Revitalisasi sendiri bertujuan untuk memperkuat peran Kantor Urusan Agama (KUA) dalam membina masyarakat. Dengan menggandeng Joli Jolan, Kankemenag Surakarta berharap dapat mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan dan kesadaran sosial ke dalam program-program KUA.
Septi, selaku inisiator Joli Jolan, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami sangat tersanjung dengan kunjungan Kankemenag Surakarta. Biasanya atau seringnya, kami dikunjungi dari Dinas Koperasi dan UMKM. Tapi kali ini, Kemenag dan Kepala Kantornya langsung yang datang ke kami. Kami sangat tersanjung,” ujar Septi.

Septi juga menegaskan kesiapan Joli Jolan untuk mendukung program CTC KUA Revitalisasi. “Kami siap berkolaborasi. Kami nanti akan menugaskan relawan khusus untuk menangani kerja sama ini dengan Kankemenag Surakarta,” tambah Septi.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model sinergi antara pemerintah dan komunitas lokal. Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya, Kankemenag Surakarta dan Joli Jolan berkomitmen untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat Surakarta. Kunjungan Kankemenag Surakarta ke Joli Jolan juga menjadi momentum penting dalam memperkuat jaringan kerja sama. Kedepan, masih akan diagendakan kembali pertemuan atau dialog langsung kedua pihak, untuk menyusun strategi yang lebih terarah dan efektif dalam menjalankan program CTC KUA Revitalisasi. (rmd)