1000 Santri Penuhi Barisan Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Dalam memperingati Hari Pahlawan Tahun 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengadakan serangakaian kegiatan. Mulai pukul 06.00 pagi, dari Balaikota Semarang sudah siap iring-iringan peserta Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit. Dengan membentangkan bendera sepanjang 1001 meter, juga membawa Garuda Pancasila Sakti yang melambangkan Kebhinekaan setinggi empat meter, dan bendera 700 M, Kamis, 10/11.

“Tujuannya menggelorakan semangat naionalis dan patriotism kepada generasi penerus bangsa,” ucap Adi Siswanto Wisnu, sebagai ketua panitia saat memberikan laporannnya.

“Terimakasih kepada Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Yahya, yang merupakan inisiator kegiatan ini,” lanjutnya.

Peserta kirab terdiri dari berbagai elemen, diantaranya hadir Raja Nusantara, pelajar, santri, mahasiswa, ormas, pramuka, budayawan, ASN dan TNI & Polri.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah turut serta menghadirkan 1000 santri dari madrasah. Dari MAN 1 Semarang, MAN 2 Semarang, yang masing-masing mengirimkan 200 santri. Kemudian ditambah dari MAS Baitussalam, MAS NU Al Hikmah, MAS Al Asror, MAS Al Khoiriyyah, MAS Hidayatus Syubban, MAS Futuhiyyah Kudu, MAS Husnul Khatimah, MAS Darut Taqwa, MAS Taqwal Ilah, MAS Al Burhan, MASAl Wathoniyyah, MAS Darul Ulum, MAS Askhabul Kahfi, MAS Al Fithrah dan MA Riyadlus Sholihin Al Islamy.

Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang mewakili Plt. Walikota Semarang, hadir dan membacakan sambutannya.

“Dalam peringatan hari pahlawan ini bukan hanya seremonial saja, namun penuh makna. Karena ini merupakan penghargaan atas jasa para pahlawan dan kecintaan kita pada merah putih,” ucap Iswar Aminuddin.

“Panjang merah mutih yang akan kita kirab pagi ini adalah simbol masa lalu dan masa akan datang. Simbol masa lalu karena adalah catatan sejarah perjuangan kemerdekaan kita. Sedangkan simbol masa depan karena perjalanan Bangsa Indonesia masih panjang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Dikatakannya sebagai penerus bangsa, kita harus mengisi dan menggoreskan tinta sejarah yang panjang untuk merawat kemerdekaan menuju kesejahteraan.(Sua/Rf)