105 ASN dan Pramubhakti Kemenag Kota Surakarta divaksin covid-19

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta  – Kepala Kankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur menerima undangan terkait pelaksananaan vaksin Tahap ke 2 yang merupakan tindak lanjut dari pendataan yang dilakukan beberapa saat yang lalu. Dinas Kesehatan menunjuk Puskesmas Banyuanyar sebagai tempat pemberian vaksin yang merupakan lokasi terdekat dari Kemenag Kota Surakarta. Hidayat Maskur memerintahkan kepada seluruh ASN untuk melaksanakan giat tersebut(23/02).

Hidayat menjelaskan bahwa kesempatan ini  sebagai dukungan pemerintah dalam percepatan penanggulangan penularan covid-19 yang sudah dialami selama lebih dari 1 tahun. “Ini merupakan suatu upaya agar kita bisa keluar dari krisis ini, dan seterusnya kita bisa bekerja kembali seperti biasa,” tuturnya. Hidayat menambahkan, bahwa kegiatan ini sebuah bentuk keseriusan kita untuk bersama mwujudkan program yang selama ini sudah kita bangun dan laksanakan yaitu prokes 5 M.

“Perlu diketahui  bahwa seorang yang divaksin bukan berarti tidak berpotensi untuk menularkan, akan tetapi  mereka yang divaksin akan terbentuk kekebalan tubuh dalam dirinya walaupun masih berpotensi menularkan,” tuturnya. Hidayat berharap pada seluruh ASN yang telah divaksin untuk tetap menerapkan protocol kesehatan dan menjadi pelopor di masyarakat.

Himbauan pada seluruh tokoh agama dan masyarakat juga terus digaungkan, untuk dapat meredam rasa takut dan khawatir masyarakat akan akibat dari pemberian vaksin. “Bahwa saat ini saya sudah melaksanakan vaksin dan tidak ada gejala apapun, bahkan hingga smpai 4 jam ini tidak ada gejala yang muncul akibat vaksin tersebut,”jelas Hidayat. Beliau menyimpulkan  vaksin ini hampir sama dengan vaksin lain seperti flu dan meningitis yang wajib untuk  calon jamaah haji. “Bagi masyarakat yang belum menerima vaksin, tidak perlu takut, karena kehalalan juga sudah di putuskan oleh MUI serta dengan pertimbangan–pertimbangan yang lain,”pungkasnya.

Vaksin akan dilakukan sebayak 2 kali, dengan jeda kurang lebih  14 hari guna menyempurnakan vaksin yang pertama. Tahap 1 telah dilaksanakan, yaitu untuk tenaga kesehatan sedangkan Kementerian Agama termasuk dalam tahap ke 2 sebagai pelayanan masyarakat. Untuk para guru, tenaga pendidikan termasuk pondok pesantren akan dilaksanakan di tahap ke 3 yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan Bulan Maret.(may/bd)