Semarang – Negara memberi jaminan kepada kita semua untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan tersebut, tetapi kenapa justru ada orang yang mempersempit dengan memasang “kawat berduri” dalam kebhinekaan? Pertanyaan yang di sampaikan Gubernur Jateng dalam sambutannya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menegaskan bahwa akhir-akhir ini ramai sekali ceramah seorang yang melarang kita untuk berteman dengan orang dari agama lain. “77 tahun kita diajari bahwa negara memberi kebebasan kepada kita semua untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut kepercayaannya tersebut,” lanjutnya.
Negara ini didirikan bukan untuk satu suku, bukan untuk satu ras, agama maupun golongan. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berdiri di atas kaki semua. Bukan hanya ketika kemerdekaan diproklamasikan, sejak negara ini dirancang, sudah melibatkan banyak tokoh dari berbagai suku, berbagai ras, bermacam agama dan golongan.
“Tidak ada lagi yang namanya perwakilan Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, Jawa, Sunda, Maluku, Minang, Kalimantan atau Madura. Yang ada cuma satu, Indonesia!” serunya.
“Kita memang tidak kuasa menghindari masalah, bapak ibu. Tapi kita punya sejuta daya untuk menghadapi dan mengatasi,” ucapnya memberi semangat kepada semua(Sua/Rf)