Akane Tsuruma, Volunteer dalam Program Japanese Teaching MAN 1 Magelang Pamitan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Akane Tsuruma seorang volunteer dari jepang berpamitan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang Dr. H. Panut, S.Pd, MM yang didampingi Kasubag TU Drs. Khoironi Hadi, M.Ed dan Humas Kemenag di ruang Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Magelang pada Senin sore, (20/03/2023).

Dalam kesempatan tersebut Akane Tsuruma bersama Tim Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Magelang yang terdiri dari Lutfah Iin Setyorini, S.S, M.Pd Guru Bahasa Inggris, Wulan Ratna Ningsih, S.Pd Guru Bahasa Jepang MAN 1 Magelang beserta tim Jurnalistik Siswa juga memperkenalkan programnya selama bertugas di MAN 1 Magelang.

“Ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi Madrasah, lakukan dengan konsisten dan berkelanjutan” ungkap Kakan Kemenag. Beliau menghimbau (MAN) 1 Magelang harus terus lakukan Terobosan-terobosan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran maupun karakter pada peserta didik seperti kerjasama international yang telah dilakukan.

“Mohon kegiatan antara MAN 1 Magelang dengan Dejavato Foundation bisa terus berlanjut, termasuk meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga dari negara yang lain, “ harap Kakan Kemenag.

Akane Tsuruma merupakan volunteer yang mengikuti program dejavato foundation selama 3 minggu di MAN 1 Magelang. Akane terlibat aktif dalam kegiatan peserta didik terutama dalam rangka meningkatkan dan mengasah keahlian berbahasa Jepang.

“Dengan adanya kerjasama ini tentu bisa digunakan untuk meningkatkan kecakapan peserta didik dalam berkomunikasi dalam bahasa jepang maupun Bahasa Inggris,” imbuh Kasubag TU.

Bahasa Jepang dikenal sulit untuk dipahami oleh peserta didik daripada bahasa Inggris yang sudah familiar di kalangan peserta didik. “How do you teach japanese in MAN 1 Magelang?”kata Kasubag TU bertanya menggunakan menggunakan bahasa Inggris. “Watching anime,” ungkap Akane dibantu oleh guru bahasa Jepang sebagai penterjemah.

Banyak manfaat yang didapat dari adanya program tersebut. Metode-metode pembelajaran yang lebih beragam diberikan volunteer dalam pembelajaran. Hal tersebut menambah  khazanah metode mengajar guna meningkatkan pemahaman peserta didik.(FS/Sua)