Cilacap – Untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan manasik haji, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melakukan akreditasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Sebagai sebuah lembaga, KBIH harus memenuhi standar pengelolaan manajemen sehingga kualitas layananannya dapat terjamin.
Komponen yang menjadi ranah penilaian meliputi Kesekretariatan, Kurikulum atau Silabus Bimbingan, Kelembagaan, Ketenagaan hingga Sarana dan Prasarana. Hasil penilaian akan menjadi acuan yang menggambarkan keadaan riil masing-masing KBIH.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melalui Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Khumsiatiningsih, Selasa (17/4) di Ruang Kerjanya.
Dikatakan lebih lanjut bahwa, tujuan utama akreditasi KBIH adalah untuk menjamin kualitas layanan bimbingan manasik bagi calon jamaah haji. Sehingga nantinya dapat mewujudkan jamaah haji yang mandiri. Dengan kemandirian, maka selama menjalankan prosesi ibadah haji, jamaah akan dapat melaksanakan ibadah dengan khusuk dan penuh ketenangan. Harapannya, untuk mencapai haji yang mabrur akan semakin besar peluangnya.
“Kementerian Agama selaku kepanjangan tangan dari pemerintah berkewajiban membina, membimbing dan mengarahkan melalui mekanisme yang ada. Akreditasi sebagai salah satu teknik monitoring sekaligus pengukuran. Hasilnya akan dijadikan bahan evaluasi secara menyeluruh, terutama terkait dengan manajemennya. Baik atau tidaknya kualitas layanan bimbingan manasik yang pertama kali dilihat dari segi manajemen,”katanya.
Menurutnya, manajemen tidak mutlak menggambarkan kualitas, akan tetapi sangat penting untuk pengelolaan. Disamping perencanaan dan program yang matang, kualitas juga bergantung pada kemampuan tenaga pembimbing. Bagaimana pembimbing mampu memberikan pencerahan sesuai kearifan lokal. Mengingat mayoritas calon jamaah haji adalah usia lanjut dan dari kalangan yang sangat beragam.
Berdasarkan data, terdapat enam KBIH di Kabupaten Cilacap, yakni KBIH NU, Multazam, Al Mabrur, Al Munawaroh, Babussalam dan Miftahul Jannah. Untuk tahun 2018 ini, hanya empat KBIH yang mendapat giliran akreditasi. Dua KBIH yakni Al Munawaroh dan Miftahul Jannah sudah menjalani kareditasi tahun 2017 lalu. Adapun hasilnya secara umum sudah memenuhi di atas standar minimum, pungkasnya.(On/bd)