Brebes – Indonesia termasuk dalam negara yang endemis penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit dengan gejala mirip flu ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Anak usia sekolah merupakan kelompok yang rentan menderita penyakit DBD. Anak berada di sekolah sejak pagi hingga siang atau sore hari, yang merupakan waktu aktif nyamuk Aedes Aegypti.
“Anak-anak duduk di kelas dari pagi sampai siang, kaki di bawah meja jadi sasaran empuk nyamuk,” ujar Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 01 Brebes, Drs. Maspau, ketika di hubungi humas Kantor Kemenag Kabupaten Brebes.
“Nyamuk makin bandel, nyamuk Aedes Aegypti menularkan virus dengue ketika menggigit manusia. Nyamuk ini memang lebih menyukai aroma manusia dan juga warna merah atau hitam,” lanjutnya.
Selain itu, nyamuk ini juga memiliki masa aktif pagi hari mulai dari jam 08.00-13.00 dan sore hari mulai dari pukul 15.00-17.00. Untuk pencegahan gigitan nyamuk DBD pada anak sekolah, Maspau menyarankan untuk menggunakan pakaian yang tertutup pada saat musim nyamuk berkembang biak.
Disekitar Madrasah yang dipimpinnya, sudah ada tiga (siswa) MTs Negeri 01 Brebes yang terserang DBD dari daerah /desa yang berbeda. Untuk mengantisipasi menularnya wabah tersebut pada siswa yang lain, Kepala Madrasah Tsanawiyah menginstruksikan siswanya untuk berperilaku hidup sehat. “Jangan sampai siswa-siswi terserang penyakit tersebut. Melalui himbauan hidup bersih, jaga kebersihan diri, ruang kelas dan lingkungan sekitar,” tandasnya.
Untuk mengantisipasi wabah DBD itu, Sabtu, 02 Februari 2019. Madrasah Tsanawiyah Negeri 01 Brebes bekerja sama dengan Puskesmas setempat melaksanakan Fogging disetiap kelas dan ruang guru, aula dan masjid. “Kami ingin anak-anak terbebas dari penyakit DBD, makanya pihak Madrasah segera berkoordinasi dengan pihak terkait (Puskesmas), dan alhamdulillah direspon dengan baik dan cepat,” tegas Maspau.(oim/sua).