Magelang (Humas) – Ritual puja dan doa pengambilan Api Dharma di Mrapen Grobogan merupakan rangkaian perayaan Waisak 2567 BE/2023 M, Jum’at (2/6/2023). Sebelum pengambilan Api Dharma, enam perwakilan Majelis Buddha melakukan puja bakti dan doa bersama umat Buddha. Diantaranya perwakilan Majelis Theravada, Majelis Mahanikaya Indonesia, Majelis Mahayana, Majelis Kasogatan, Majelis Palpung dan Majelis Matresia.
Menururt Bhante Subin, Api Dharma menjadi penerang bagi yang melaksanakan Dhamma. Dengan Api Dharma, hati bisa tenang dan damai, dan mencapai kesucian batin.
Bhante ingin Api Dharma membawa kebahagiaan, ketenangan, damai, dan sejahtera untuk semua. Ada enam majelis berdoa bersama dalam pengambilan Api Dharma, ini menunjukkan kekompakan, akur, gotong royong, dan kekeluargaan.
Perwakilan dari Majelis Agama Buddha mengambil Api Dhamma bersama panitia Waisak, tokoh agama, dan perwakilan pemerintah Kab. Grobogan di Mrapen Grobogan. Selanjutnya Api Dharma dibawa ke Candi Mendut sebelum dibawa ke Candi Borobudur saat Waisak.
Api Dharma tiba di Candi Mendut dan di terima oleh Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya, Direktur Urusan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma, Panitia Waisak dan tokoh agama.
Sedangkan sebelum Perayaan Waisak 2567 BE/2023, Panitia Waisak melakukan pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit Kabupaten Temanggung pada Sabtu, (3/06/2023). Perwakilan dari beberapa Majelis Agama Buddha melakukan pengambilan Air Berkah dan berdoa sebelum di bawa ke Candi Mendut.
Dir. Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Nyoman Suriadarma menyatakan bahwa unsur alam dekat dan menunjang kehidupan. “Api kemarin sudah dibawa, dan hari ini air juga akan kita disakralkan di Candi Mendut,” ucapnya.
Menurutnya air sebagai simbol kebeningan hati dan kejernihan. Setelah puja dan doa, air berkah dibawa ke Candi Mendut sebelum dibawa ke Candi Borobudur saat Waisak.
Air Berkah tiba di Candi Mendut dan diterima oleh oleh Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya, Direktur Urusan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma, Panitia Waisak dan tokoh agama, setelah melewati perjalanan sekitar 1,5 jam.(Sua/Rf)