ASN Kemenag, Pelopor Membumikan Pancasila

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Upacara dalam rangka memperingati Hari lahir Pancasila dilaksanakan di halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan, Kamis (1/06/2017) sekitar pukul 07.30 WIB dan diikuti seluruh pejabat dan staf ASN dilingkungan Kantor Kemenag Kota Pekalongan, Pengawas, Kepala Madrasah, Kepala KUA, Penghulu dan Penyuluh.

Upacara dilaksanakan berdasarkan surat Edaran dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Nomor : 3428/Kw.11.1/HM.00/05/2017, tertanggal 22 Mei 2017 tentang Gerakan Pembudayaan Pancasila dalam rangka Menyongsong Hari Lahir Pancasila.

Kasi Pakis Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan Irwan Abas selaku pembina upacara dalam amanatnya mengatakan bahwa tanggal 1 Juni merupakan Hari lahir Pancasila dan Hari Libur Nasional. Pancasila sudah menjadi kesepakatan kita sebagai dasar negara dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan harga mati, sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Kegiatan upacara ini merupakan salah satu bentuk gerakan pembudayaan Pancasila melalui Pekan Peringatan Hari Lahir Pancasila, tujuannya untuk mengukuhkan lagi semangat Pancasila dalam jati diri bangsa Indonesia”, tutur Irwan.

Irwan mengingatkan kembali bahwa melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, telah menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, dan setiap tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional. ASN Kementerian Agama agar menjadi pelopor di masyarakat untuk meningkatkan penghayatan, dan pengamalan Pancasila.

“Mari kita sebagai ASN Kemenag menjadi pelopor membumikan Pancasila. Apalagi akhir-akhir ini muncul pemikiran yang ingin merubah ideologi negara. Jika upaya tersebut tetap dilakukan, maka negara akan terganggu. Tugas kita mensosialisasikan kepada masyarakat, menjaga dan memperkuat 4 pilar negara, yaitu NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Sangat tidak etis, jika kita sebagai bagian pemerintah, namun merongrong pemerintah,” pungkas Irwan.(ms/rf)