081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Audiensi dengan Kakankemenag Purbalingga Guru PAI Sampaikan Beberapa Harapan

Kasi PAI H. Sugeng Riadi memandu kegiatan Audiensi Guru-guru PAI dengan Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Purbalingga di Aula Lantai II.

Purbalingga – Bertempat di Aula Lantai II Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Selasa (8/3/2022) sejumlah Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang tergabung dalam Asosiasi Guru PAI Indonesia (AGPAII), MGMP PAI dan KKG PAI Kabupaten Purbalingga melakukan Audiensi dengan Kepala Kankemenag Purbalingga KH Muhammad Syafi’. Kegiatan yang juga dihadiri para Pengawas PAI tersebut berjalan lancar dengan fasilitator Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam H. Sugeng Riadi.

Dalam pembukaannya selaku moderator, Kasi PAI H Sugeng Riadi mengenalkan beberapa organisasi yang menaungi para GPAI yang bertugas di wilayah kabupaten Purbalingga.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menjalin silaturahmi, komunikasi, dan koordinasi antar sesama organisasi profesi GPAI. Selain itu juga untuk menyampaikan beberapa aspirasi dan program dari organisasi profesi GPAI kepada Kepala Kankemenag kabupaten Purbalingga yang baru, yang mulai bertugas per 1 Maret 2022,” ujarnya.

Ketua DPD AGPAII kabupaten Purbalingga Priyanto dalam paparannya menyampaikan, AGPAII adalah organisasi yang menampung seluruh guru PAI yang ada di sekolah dari tingkat TK sampai dengan tingkat SMA/SMK.

“Pengurus DPD AGPAII kabupaten Purbalingga dilantik pada tahun 2019 oleh Pengurus DPW AGPAII Jawa Tengah,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Guru PAI di kabupaten Purbalingga berjumlah 722 guru. Menurutnya GPAI yang berstatus PNS hanya sekitar 30%, lulus PPPK 20%, dan sisanya masih berstatus GTT.

“AGPAII meminta agar semua GPAI bisa merasakan kesejahteraan yang sama terutama bagi para GTT. Kesejahteraan tersebut bisa berupa diangkat menjadi PNS, PPPK, maupun tersertifikasi sebagai guru professional,” harapnya.

Menurutnya AGPAII juga memfasilitasi para GPAI untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dengan memberikan beasiswa di UNWAHAS. Selain itu ia AGPAII berharap agar Kementeriann Agama bisa terus menjalin komunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  terkait dengan pengembangan GPAI. Priyanto menilai, Kankemenag kabupaten Purbalingga sudah mampu mewujudkan komunikasi yang sangat baik sehingga Pemkab Purbalingga telah menyetujui usulan pengangkatan GPAI sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tingkat SD dan SMP.

“Harapan kami, Kemenag kabupaten bisa menyampaikan kepada Kemenag Provinsi agar bisa membantu GPAI yang ada di SMA dan SMK, sehingga bisa memiliki kesempatan yang sama baik dalam PPPK maupun PPG untuk program sertifikasi profesi,” ujarnya..

Selain kesejahteraan GPAI, AGPAI juga melakukan berbagai kegiatan seperti MAPSI, kegiatan kemah Rohis, dan kegiatan Ramadhan, yang semuanya bertujuan untuk mengembangkan keprofesian guru.

Selain AGPAII, pengurus MGMP dan KKG juga menyampaikan aspirasinya. Ketua KKG PAI kabupaten Purbalingga Muhammad Zen dalam laporannya menyampaikan berbagai kegiatan yang sudah terlaksana dan yang akan dilaksanakan dalam rangka pengembangan potensi peserta didik melalui materi Pendidikan Agama Islam, antara lain dengan diadakannya cerdas cermat tausiyah virtual. 

Menurut Muhammad Zen, jumlah guru PAI yang sekitar 722 orang ternyata masih belum memenuhi kebutuhan guru PAI secara keseluruhan.

“Hal ini terbukti dalam jumlah jam mengajar seorang guru PAI yang lebih dari 30 jam pelajaran dalam satu minggu. Oleh karena itu GPAI berharap selain kesejahteraan terpenuhi, ketersediaan guru juga tercukupi,” harapnya.

Audiensi yang diisi dengan kegiatan laporan dan rencana program serta harapan para Guru PAI berlangsung akrab dan dinamis.

Apresiasi dan Motivasi

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga KH Muhammad Syafi’ dalam tanggapannya memberikan dukungan positif, apresiasi serta motivasi kepada para Guru PAI dan pengurus organisasi profesi GPAI.  

“Sebagai garda terdepan dalam mendidik dan mencetak karakter peserta didik diharapkan guru PAI menguasai materi dan metodologi,” tandasnya.

Menurutnya, metodologi adalah hal yang lebih penting dari sekedar penyampaian materi (Ath thariqotu ahammu minal maddah). Maka sebagai salah satu sumber ilmu GPAI harus selalu meningkatkan kompetensi profesionalnya baik melalui berbagai pelatihan maupun program lain yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Di akhir sambutannya, Kakankemenag Muhammad Syafi’ mengutip pernyataan Imam Al Ghazali tentang pengaruh ilmu dan pengaruhnya pada tingkah laku manusia.

“Berpikir melahirkan ilmu, ilmu mempengaruhi suasana hati, dan suasana hati mempengaruhi tingkah laku. Maka diharapkan Guru PAI mampu menanamkan karakter yang positif dalam diri peserta didik. Apalagi pada zaman sekarang ini anak-anak sudah kecanduan dengan smartphone. Oleh karena itu GPAI juga harus bisa memanfaatkan semua media yang ada untuk mendukung proses pembelajaran,” harapnya. * (sar/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content