Cilacap – Kegiatan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah memiliki tingkat kerumitan yang sangat tinggi. Untuk mengorganisir ratusan ribu jamaah melibatkan banyak instansi mulai dari dalam hingga luar negeri. Masyarakat yang dilayani juga sangat kompleks, mulai dari suku, lapisan maupun golongan. Hal inilah yang menyebabkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah tidak mudah dan tidak bisa disamakan dengan kegitaatan lainnya.
Meskipun begitu berat dan rumit, dengan usaha keras dan kesungguhan, ternyata Kementerian Agama berhasil melaksanakan dengan baik. Salah satu indikasinya adalah minimnya berita miring tentang penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana berita yang tidak sedap sering disampaikan media, baik cetak maupun elektronik.
Sejak bertahun-tahun lalu, penyelenggaraan ibadah haji Indonesia menjadi rujukan oleh negara lain. Buktinya, banyak negara yang bertukar pengalaman dengan Indonesia dalam hal penyelenggaraan haji. Sebagai negara penyelenggara, Arab Saudi sangat memuji kualitas pengorganisasian jamaah Indonesia. Mobilisasi jamaah bisa dilakukan secara tertib. Selain itu, sikap jamaah Indonesia juga dinilai sopan.
Demikian disampaikan Pelaksana tugas Kakankemenag Kabupaten Cilacap, Imam Tobroni, Selasa (16/10) pada acara Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2018 di Ruang Rapat.
“Kalau Arab Saudi saja sangat memuji negara kita, itu tandanya penyelenggaraan ibadah haji Indonesia memang sangat baik. Sebagai negara penyelenggara, Saudi lah yang mengetahui secara persis bagaimana kualitas penyelenggaraan ibadah haji Indonesia. Meskipun demikian, kita tidak boleh merasa puas. Justru dengan keberhasilan tersebut kita harus terus berusaha meningkatkan kualitas layanan. Sehingga kebaikan akan terus dapat kita jaga untuk kemaslahatan umat,”katanya.
Layanan Transportasi Daerah
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Kasubbag Keagamaan Bagian Kesra, Muhdiono, mengakui bahwa tahun 2018 transportasi jamaah haji Kabupaten Cilacap belum sesuai harapan. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya kecelakaan yang menimpa bus yang membawa rombongan jamaah haji. Atas peristiwa tersebut, pihaknya memohon maaf kepada perwakilan jamaah dan pihaknya bersyukur karena semua jamaah selamat.
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Cilacap akan memperbaiki kualitas layanan dengan pengadaan lelang transportasi jau-jauh sebelumnya. Pemkab Cilacap juga akan berusaha meniadakan iuran biaya transportasi bagi jamaah. Ditegaskan bahwa, seandainya masih tetap ada, jumlahnya tidak akan mencapai 170 ribu. Menurutnya, besarnya iuran transaportasi haji 2018 di Kabupaten Cilacap merupakan yang terendah se Jawa Tengah.(On/bd)