Brebes – Satu orang guru olahraga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Brebes, Saeful Bahri, S.Pd. resmi menerima panggilan dari Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) untuk menjadi pelatih bagi kontingen Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Nasional ( PON ) XX 2021 di Papua.
Drs. H. Lutfil Hakim melepas Pak Asep, sapaan akrab beliau pada Rabu, 6/10/2021 di ruang kerjanya. Beliau menyebutkan pemanggilan Asep sebagai pelatih tahun ini merupakan prestasi yang membanggakan.
Lutfil meminta Asep memaksimalkan diri dalam membina dan melatih atletnya bertanding sehingga memperoleh prestasi untuk Jawa Tengah yang pada gilirannya akan berdampak positif pula bagi madrasah.
”Selain menjadi juara tentunya misi yang utama dalam olahraga adalah merekatkan persaudaraan di NKRI. Alhamdulillah rasa syukur terus kita panjatkan pada Allah, tahun ini salah satu guru MAN 2 Brebes dapat ambil bagian dalam PON,” jelasnya.
Sebelumnya Asep juga mendapat penghargaan sebagai pelatih berprestasi tingkat Kabupaten yang penganugerahannya diberikan oleh Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti, S.E, M.H. pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Kamis, (9/9) di Monumen Juang Brebes.
”Olahraga memiliki banyak nilai, membangun kesehatan, membangun spotifitas, dan merekatkan persaudaraan. Hal ini menjadi hal penting agar membawa dampak postif untuk NKRI. Untuk itu selain prestasi kita juga memiliki visi dalam merekatkan persaudaraan,” tutur Idza.
Pada PON XX Papua 2021, Kontingen Jawa Tengah dengan kekuatan sebanyak 651 atlet dan ofisial dari 39 cabang olahraga (cabor) bersiap mendulang emas. Total kontingen 441 orang merupakan atlet, sisanya oficial tim.
Asep pelatih sekaligus pemilik klub senam Al–Bahri Gymnastics Club menuturkan dirinya mengemban tugas sebagai oficial untuk cabang olahraga Senam Disiplin Aerobic Gymnastics.
“Alhamdulillah, saya senang bisa berkontribusi untuk kontingen Jawa Tengah pada PON Papua kali ini. Saya dipercaya oleh Persatuan Senam seluruh Indonesi (Persani) Jateng sebagai pelatih cabang Senam Disiplin Aerobic Gymnastics. Tentu saja ini sebuah kepercayaan yang harus dimanfaatkan dengan baik,” ungkap Asep, ketika dihubungi lewat whatshappnya. (ESW/Sua)