Demak – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-115 tahun 2023, hari ini Senin (22/05) Kemenag Demak menggelar upacara bendera yang bertempat di halaman Kantor Kemenag.
Upacara diikuti oleh seluruh jajaran pegawai di lingkungan Kantor Kemenag, Pengawas Madrasah/PAI dan seluruh Fungsional Penyuluh Agama Islam. Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala Kantor, M. Afief Mundzir.
Sejak pukul tujuh pagi, nampak para petugas upacara telah siap di lokasi sembari melakukan gladi bersih. Setelah waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB serta seluruh peserta telah siap, upacarapun dimulai. Dengan mengenakan pakaian dinas hari itu, yaitu putih hitam, mereka nampak hikmat mengikuti jalannya upacara.
Dengan mengangkat tema “Semangat Untuk Bangkit” Menteri Komunikasi dan Informatika yang naskahnya pidatonya dibacakan oleh Kepala Kantor selaku Pembina Upacara, mengingatkan kembali sejarah berdirinya Boedi Oetomo.
“Saratus lima belas tahun lalu, bara persatuan Indonesia sebagai Negara mulai menyala. Hal ini ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908,” ingatnya.
Barisan persatuan yang dibentuk oleh Boedi Oetomo, lanjutnya, adalah suatu pemantik bagi kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang sulit, baik pada masa pra-kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan.
“Di masa ini, di saat kemerdekaan telah kita raih, barisan perjuangan kita harus tetap rapat, erat, dan terus maju bergerak mengobarkan api “Semangat Untuk Bangkit!” demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ajak Menteri Komunikasi dan Informatika yang dibacakan dengan tegas oleh Afief.
Sementara itu, semangat kebangkitan nasional semakin dirasa oleh para peserta upacara, yaitu tatkala lagu Bagimu Negeri dan Satu Nusa Satu Bangsa dinyanyikan dengan rampak oleh regu koor. Nampak dengan hikmat serta penghayatan yang tulus mereka turut menyanyikan dua lagu Nasional itu. Sehingga tak pelak, atmosfir cinta tanah air dalam momen upacara itu begitu terasa. (msr/rf).