081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Belajar dari Lebah, dalam Tasyakuran HAB Ke-76 di Brebes

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Brebes – KH. Saefudin yang memberikan siram rohani dalam acara tasyakuran Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes  dalam Rangka Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Ke-76 yang diperingati  pada Senin, 03/01/22 dan  yang diperingati setiap tangal 03 Januari  tiap tahunya.

Bertempat  di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Brebes dihadiri oleh seluruh Pejabat dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Brebes dan  ASN serta undangan para purna tugas Kantor Kemenag Brebes sekira 60 orang.

Drs. H. Fajarin selaku Kepala Kantor  Kementerian Agama Kabupaten Brebes mengungkapkan, bahwa Kementerian  Agama menjadi benteng kerukunan  umat  beragama dalam rangka persatuan dan kesatuan Indonesia.  dan dalam rangka HAB ke -76 ini Kementerian Agama Kabupaten Brebes sedang mempersiapkan diri  dengan penilaian zona integritas di tahun 2022 agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Untuk itu seluruh Pejabat dan ASN dilingkungan Kemenag Brebes dituntut bekerja sesuai dengan tusi secara normative  dan mengimplementasikan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama , dimana poin kelimanya adalah Keteladan,” jelas H. Fajarin.

“Keteladan dapat dicapai apabila setiap ASN bekerja secara berintegritas,  Integritas inilah yang menjadi pondasi  utama  yang  didasarkan pada nilai kejujuran, disiplin, adil dan tidak mengambil yang bukan haknya,  muara ini semua  adalah keberhakan dan keridhoanya ALLah SWT  dalam hidup setiap ASN,  sehingga grativikasi dan tindakan korupsi menjadi  tabu utuk dilaksanakan,    hal ini akan berimbas pada out put penggunaan dan pemanfaatan anggaran, tergambar pada out come dari setiap rupiah yang dikeluarkan dapat dirasakan masyarakat secara luas, dengan cara bekerja tersebut tidak sulit Kmenag Brebes meraih WBK(Wilayah Bebas Dari Korupsi dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani),” tambah Pria yang mempunyai kebiasaan istimewa melaksanakan ziarah kubur.

Selain itu beliau memohon dukungan mengenai implementasi Revitalisasi KUA, dimana KUA  kecamatan  tidak hanya sebagai tempat pelayanan nikah dan manasik  haji, tetapi KUA akan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang keagaaam disemua lini kehidupan bermasyarakat.    

Rangkainya Tasyukaran ditutup dengan sirahman rohani  oleh KH. Saefudin, Beliau memberikan pandanganya bagaimana  seorang  abdi  masyarkaat dan abdi Negara  tetap eksis dalam bekerja, Dia menyarankan  agar kita dapat belajar dari filosofi lebah, dimana seekor lebih tidak akan hinggap selain ditempat  yang bersih dan indah berupa bunga-bunga, mencari  makan di kelopak-kelopak  bunga  yang harum mewangi sekaligus membantu penyerbukan bagi tanaman yang dihinggapai dan mengambil sari bunga, melalui proses kerjasama  dan kekompakan  dalam menghasilkan  madu yang  baik dan lebah-lebah ini selalu bekerjasama dengan kekompakan. Ini sebagai gambaran bahwa bagi seorang  abdi negara dan abdi masyarakat, dalam bekerja tidak pernah menyalahi aturan dan tiak pernah merugikan,  dan membawa manfaat  banyak bagi masyarakat dan lingkungan sekeitarnya. Menjaga kekompakan dan soliditas, menghilangkan perpecahan, adu domba dan saling  fitnah, bekerja dengan jujur dan bersemangat.(Hid/Sua)