Maksimal dalam persiapan kafilah MTQ yang akan maju di tingkat provinsi, Seksi Bimas Islam Kemenag Surakarta berinisiatif kembali mengadakan pembinaan pelatihan MTQ Senin,(04/07). Kegiatan dipimpin langsung oleh Kasi Bimas Islam, Umi Khozanah dan arahan disampaikan oleh Kepala Kantor, Hidayat Maskur. Dalam laporannya, Umi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut murni tidak menggunakan anggaran negara.
“Karena dipandang sangat penting, maka kami upayakan agar pembinaan dapat dimaksimalkan hingga 20 Juli dengan waktu dan tempat menyesuaikan,”ujarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan kemampuan dan keahlian para kafilah yang akan maju di tingkat provinsi dalam beberapa hari lagi.
“Kami berupaya semaksimal mungkin, dan semoga usaha kita membawa hasil, dan kalaupun tidak maka akan menjadi modal di tahun berikutnya,”tutur Umi.
Sementara itu, Hidayat Maskur memberikan arahan dan motivasi pada kafilah yang hadir di kegiatan tersebut.
“Sebelumnya saya ucapkan selamat lagi, atas prestasi yang sudah dicapai di tingkat kota apalagi segera akan mewakili Kota Surakarta untuk maju di tingkat provinsi.”ujarnya.
Ia mengutip cerita dari Juara MTQ Internasional Th 2019, Samsuri Firdaus yang menceritakan bahwa atas berkah Al-Qur’an mampu dipertemukan dengan Presiden Jokowi dan Presiden Turki saat itu, Erdogan.
“Cintai Al-Qur’an, jangan pesimis dan tiru idola kita maka itu adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kemamapuan kita,” jelasnya.
Hidayat juga mengingatkan untuk menjaga fisik, latihan pernafasan, dan olahraga. Dalam MTQ tahun ini, Kota Surakarta tidak mengirimkan kafilah pada kategori Karya Tulis Ilmiah.
“Maka tahun depan, saya berharap kita bisa memenuhi kategori tersebut, kan banyak universitas-universitas yang menggunakan nama surakarta,”tegasnya.
Kafilah MTQ diminta segera mengirimkan berkas administrasi yang harus segera diupload untuk pemenuhan syarat lomba diantaranya; KK, Akte Kelahiran, KTP/KIA, IJAZAH, Piagam, Foto dan surat tugas. Pembinaan Tilawah akan diampu oleh Ibu Muslimah, Tahfidz diampu oleh Bapak Muhtarom dan Bapak Sholihin, Tartil diampu oleh Bapak Amirudin, sedangkan MSQ/MFQ diampu oleh Bapak Bimo. Salah seorang pengampu, berpesan pada seluruh peserta untuk menghindari konsumsi kacang, gorengan, dan minuman dingin. (may/rf)