Banjarnegara – Bimbingan Perkawinan (Bimwin) angkatan ke-5 tahun 2021 digelar Senin (18/10/21). Kegiatan Bimwin ini diselenggarakan oleh Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, dengan menggabungkan 2 kecamatan Wanayasa dan Karangkobar dan ditempatkan di Aula Kantor kecamaatan Karangkobar.
Sebanyak 14 pasang calon pengantin (Catin) mengikuti kegiatan Bimwin hari pertama. Ada 6 pasangan cantin yang tidak hadir, ketidakhadiran biasanya disebabkan beberapa faktor, antara lain calon pengantin yang masih di luar kota ataupun kesibukan lain. Peserta merupakan calon-calon pengantin yang sudah mendaftar pada 2 KUA ( Kantor urusan Agama) yaitu: KUA Wanayasa dan KUA Karangkobar.
Panitia kegiatan, Badruzzaman Aji mengatakan bahwa acara ini secara umum bisa dikayakan sukses, walaupun ada enam catin yang tidak berangkat. “Kami mengundang sekitar 20 pasang calon pengantin yang sudah mendaftar di 2 KUA tersebut, Alhamdulillah hadir 14 pasang dan 6 pasang tidak hadir. Tapi dengan melihat prosentase kehadiran, kali ini termasuk sukses,” ungkapnya
Kegiatan dimulai pukul 08.00, para peserta mengawali kegiatan dengan melakukan registrasi. Para peserta yang sudah melakukan resigitrasi mendapatkan ATK termasuk mendapatkan Buku untuk catin yaitu “Fondasi keluarga Sakinah”, dilanjutkan masuk ruangan untuk melakukan pre test.
Fasilitator Bimwin yang menyampaikan materi pada hari pertama adalah Ali Mustofa, Kasi Bimas Islam pada kantor Kemenag Banjarnegara. Sesi pertama materi disampaikan dan dipandu oleh Ali Mustofa. Dibuka dengan game, agar peserta konsentrasi, bersemangat dan aktif mengikuti kegiatan. Ada beberapa game dan kuis yang dibawakan Ali salah satunya yaitu kuis siapa dia.
“Kuis Siapa Dia ini, salah satu cara supaya masing-masing calon pengantin memahami pasanngannya sehingga bisa terbentuk keluarga yang berketahanan, mandiri dan kokoh,” tuturnya.
Selanjutnya Ali meminta untuk setiap pasangan cantin untuk mendiskusikan kebutuhan rumah tangga dan memilih 5 (lima) kebutuhan yang menjadi skala prioritas untuk menuju kebahagiaan rumah tangga. Kemudian setiap kelompok pasangan cantin mempresentasikannya di depan kelas.
Dari hasil diskusi sebagian besar menyampaikan bahwa materi (uang) adalah kebutuhan utama, “Materi (uang) itu penting, sangat penting tapi bukan yang paling utama, kebutuhan yang juga tak kalah penting itu adalah kejujuran, kepercayaan, kesetiaan, pemahaman agama yang baik, saling menghargai, saling menerima, saling menyayangi, sehingga bisa terwujud keluarga yang berketahanan,” ungkap Ali.
Sesi kedua hari pertama yaitu Kesehatan Reproduksi yang disampaian oleh Siti Zaenab, dari Tim Kesehatan RSI. Beliau menyampaikan petingnya pengetahuan kesehatan reproduksi bagi cantin, “Pengetahuan kesehatan reproduksi ini sangat penting terutama bagi cantin, karena salah satu tujuan membangun rumah tangga yaitu mempunyai keturunan. Dan untuk mempunyai keturunan yang sehat, cerdas berkualitas tentu harus dipersiapkan, salah satunya yaitu suami dan istri yang sehat dan mempersiapkan kehamilannya,” jelasnya.
Salah satu peserta pasangan cantin, Siti nur Khalisoh dan Dicky menyampaikan rasa senangnya bisa mengikuti kegiatan bimwin ini, ”kami sangat senang dan berterimakasih bisa ikut acara Bimwin ini, kami jadi tambah ilmu, pengalaman, wawasan tentang membangun rumah tangga. Semoga dengan mengikuti ini kami bisa lebih siap dan bisa membangun kelurga yang sakinah,” pungkasnya. (dr/ak/rf)