Pati – Bupati Pati Haryanto berencana akan menaikkan besaran bantuan kesejahteraan bagi guru agama Kristen, Katholik, Budha, serta guru TPQ dan Madrasah Diniyah pada tahun anggaran mendatang. Hal itu dikemukakannya saat menghadiri acara penyerahan bantuan kesejahteraan bagi guru Madin, TPQ, Sekolah Minggu Kristen dan Katholik, serta guru Agama Budha se-Eks Kawedanan di wilayah Kabupaten Pati secara bergantian, Selasa (20/6). Pada 2014, kata dia, nilai bantuannya hanya Rp.250 ribu, kemudian meningkat menjadi Rp.300 ribu pada 2015, meningkat lagi menjadi Rp.400 ribu tahun 2016 dan tahun ini naik menjadi Rp.500 ribu. Bupati menyadari besaran bantuan yang diberikan memang tak sebanding dengan perjuangan mereka dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Pati. “Guru yang PNS saja jumlahnya sekitar 9 ribuan, sedangkan jumlah guru agama keseluruhan mencapai hampir 12 ribu. Kami tidak mungkin menganaktirikan, jadi bantuannya harus rata meski besaran yang diterima tidak seberapa”, jelas Bupati Pati. Menurut Haryanto, program bantuan ini pada periode kepemimpinan Bupati sebelumnya memang telah ada, namun bantuannya belum dapat menjangkau semua guru. “Nah, mulai periode kami, semuanya kami data, walaupun besarannya kecil yang penting rata dan tiap tahunnya terus meningkat nominalnya”, terang Bupati. Lebih lanjut Haryanto juga meminta agar para guru tetap mensyukuri bantuan ini. “Insya Allah jika yang sedikit ini disyukuri, untuk ke depannya nikmat-nikmat yang kita terima akan berlipat”, tambah Bupati.
“Kami berharap perhatian yang diberikan oleh Pemkab dalam bentuk bantuan ini, akan memotivasi para guru untuk lebih bersemangat dalam membimbing anak didiknya”, pungkas Bupati Pati. Di tempat terpisah, salah satu guru madrasah dari Kecamatan Gabus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Bupati karena telah memperjuangkan kesejahteraan guru agama di Kecamatan Gabus secara khususnya dan guru agama di Kabupaten Pati secara umumnya.”saya sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Bupati kepada kami, walaupun jumlahnya sedikit tapi sangat berharga bagi kami”, ungkap salah satu guru madrasah saat akhir acara. (Athi’/bd)