Batang – Syawal adalah bulan peningkatan, masyarakat Indonesia terutama Jawa memanfaatkan bulan ini dengan kegiatan halal bihalal sebagai tradisi lokal yang menyimpan banyak manfaat, salah satunya adalah momentum untuk saling maaf memaafkan. Atas dasar itu keluarga besar MTs Nuranom Gringsing pada Sabtu (29/05) yang lalu mengadakan acara itu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, karena masih dalam kondisi pandemi covid 19. Hadir dalam kegiatan itu , pengawas Madrasah, guru, stakeholder, dan alumni. Acara ini disamping sebagai wahana silaturahim dan saling memaafkan, juga membicarakan hal penting berkaitan dengan kemajuan madrasah.
Kepala MTs Nuranom Sundari dalam sambutannya menyampaikan selamat datang di madrasahnya, katanya madrasah itu tertua di Kec Gringsing namun masih eksis membina anak-anak menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia .
“ Meskipun madrasah ini tergolong paling tua di Gringsing, namun masih eksis hanya disana-sini masih butuh sentuhan tangan-tangan dingin dari guru, alumni dan seluruh steakholder, kami tidak mungkin berjalan sendiri, untuk itu kami butuh dukungan dari semua pihak agar bisa berdiri tegak, sejajar dengan lembaga pendidikan lain,” kata Sundari.
lebih jauh dia mengatakan bahwa momentum halal bihalal ini harus dijadikan sarana untuk kembali mereview apa dan bagaimana langkah kedepannya untuk membangun Madrasah hebat bermartabat berkelas dunia, semua itu butuh dukungan dari semua pihak.
Sementara itu Pengawas madrasah Hj. Minarsih dalam sebutannya mengatakan bahwa untuk menjadikan Madrasah hebat bermartabat itu mudah,semua itu harus dimulai dari diri kita sendiri dulu dengan meneguhkan hati, berfikir dan berkarya untuk madrasah.
“ Hal paling penting dan mendasar yang harus kita lakukan untuk menjadikan madrasah ini hebat adalah merubah meanset kita dulu. yakinkan dulu kita bisa, kita mampu untuk mengelola madrasah ini selanjutnya kita membuka diri terhadap kritik dan perubahan pola pembelajaran dengan mengikuti perkembangan zaman, dan selalu mendapatkan suport pada para stakeholder dan guru,” kata Hj. Minarsih.
Dia juga mengatakan bila kita mau merubah meanseat kita dan terbuka untuk mengapgread potensi yang dimiliki, niscaya tidak ada yang tidak mungkin. mimpi besar itu perlu, yang saya heran itu terkadang kita tidak berani mimpi, padahal mimpi itu perlu untuk membangun semangat lebih maju kedepanya.
Sedangkan pada sesi mauidhotul hasanah Nastain sebagai pembicara mengatakan bahwa syarat halal bihalal itu ada tiga, yaitu bersalaman, senyum dan memaafkan.
“ Bersalaman dalam masa pandemi cukup dengan berjauhan, senyum itu murah dan mudah, biasakan tersenyum dan menebar senyum ketika kita bertemu dengan teman dan membiasakan diri untuk memaafkan sebelum diminta,” kata Nastain.
Nurhidayah salah seorang guru di MTs Nuranom yang ikut dalam acara itu mengungkapkan bahwa acara halal bihalal ini bukan saja mengumpulkam guru di satu yayasan tetapi menghadirkan semua pengurus dan alumni sehingga ada informasi baru untuk madrasahnya,
“ Acara ini tidak hanya halal-bihalal saling bermaafan, namun lebih dari itu yang terpenting adalah terjadinya komunikasi dan saling mengisi tentang bagaimana sesungguhnya madrasah saat ini, sehingga madrasah benar-benar mendapat dukungan baik moril maupun materiil dari semua pihak kususnya yang hadir pada kesempatan ini,” katanya. (Nurhidayah/siswo/Zy)