Wonosobo – Lembaga Pendidikan Al Quran (LPQ) hendaknya memiliki kekhasan program yang menarik minat orang tua dan santri untuk menjadi pilihan lembaga dalam menyajikankan pembelajaran anak mahir membaca Al-Qur’an dan pahami ilmu keislaman. LPQ mesti merumuskan ciri dan corak LPQ yang memiliki kekhususan. Demikian disampaikan oleh Kasi PD Pontren, Fakih Khusni, dalam koordinasinya bersama guru LPQ di ruang tamu Kankemenag Kab. Wonosobo, Senin (20/09).
Terkait pengembangan SDM untuk tata kelola LPQ mendapat perhatian khusus oleh Fakih Khusni. Ia berharap LPQ memiliki tenaga khusus yang mengelola berbagai sistem aplikasi pendukung proses pembelajaran santri. Untuk menunjang pengembangan SDM tersebut ia katakan akan ada pelatihan tata kelola LPQ, “pelatihan tatakelola harus diintensifkan melalui berbagai forum pada kegiatan Badko LPQ yang ada di setiap Kecamatan,” kata Fakih.
Planing program kegiatan unggulan pada LPQ didesain dengan memperhatikan beberapa aspek kearifan budaya lokal yang sarat dengan nilai keindahan budaya setempat, “melalui LPQ santri dikenalkan budaya masyarakat. Diharapkan dengan pendekatan nilai-nilai keislaman yang luhur dan kearifan lokal LPQ bisa desain kegiatan ekspose kemampuan tahfidz santri publish chanel destinasi wisata,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid. Ia menyampaikan bahwa Wonosobo yang relegius dengan destinasi wisata yang beragam, bisa menjadi inspirasi bagi pengelola LPQ untuk mendesain program kegiatan khusus pada lembaga pencetak generasi Qurani.
Farid berharap kekhasan pada program LPQ menjadi daya tarik yang mendorong sugesti untuk mengaji, dengan dikenalkan metode talaqi tahfidz hafalan juz 30,
“dalam pelaksanaan program tahfidz bisa dikemas dalam kreasi dan inovasi santri, dapat dilakukan pada kegiatan wisata alam misalnya santri bergantian tampilkan kemampuan tahfidz melalui publish chanel LPQ dengan latar belakang wisata alam yang indah,” tandas Farid.