Boyolali (Humas PPIH) – Makan terasa belum  lengkap apabila tidak ada sambal terhidang di meja. Seperti yang kita ketahui sambal sudah menjadi favorit masyarakat Indonesia saat makan. Kalau tidak ada sambal seolah ada yang kurang. Calon jemaah haji yang sedang santai di gedung Mekah dikejutkan dengan kedatangan Mustaâin Ahmad, Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah. Musta’in menyapa ramah para calon jemaah haji dan menanyakan perihal stock makanan yang ada di Embarkasi Solo. Ternyata tidak adanya menu sambal menjadi keluhan beberapa jemaah (05/06).
“Kadang-kadang kita tidak mengukur kekuatan diri, karena ingin segar, sambalnya banyak. Tidak semua orang kuat. Ada yang kuat makan  banyak, namun ada juga yang kebanyakan tapi malah diare. Yang seharusnya berangkat malah tidak jadi berangkat. Dari pada mengikuti keinginan untuk menyertakan sambal pada menu makanan namun resiko diare, lebih baik menghindarinya. Sayang sekali jika sudah seharusnya terbang malah tidak jadi berangkat karena makan sambal,” ujar Mustaâin
“Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Solo 1443H/ 2022M tentu tidak bisa memetakan seluruh jemaah yang kuat makan sambal yang mana. Jadi lebih baik menghindari resiko. Itu saja terkadang ada yang membawa sambal sendiri. Memang menu makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas dihindarkan agar tidak ada masalah sepele yang membuat jemaah haji gagal terbang. Tentunya hal ini juga sudah dijelaskan kepada jemaah agar bisa dipahami dan tidak ada kesalah pahaman kenapa tidak disediakan sambal dalam menu pelengkap makanan,” imbuhnya.
Gaya santai Mustaâin dalam bincang bincang petang ternyata mampu memahamkan calon jemaah haji tentang tidak adanya menu sambal di Embarkasi Solo. (Humas PPIH)