081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Dirjen Bimas Islam, Penyuluh dan Penghulu Idealnya Ulama

Banjarnegara – “Penyuluh dan Penghulu idealnya adalah ulama”. Hal tersebut disampaikan oleh Kamarudin Amin, Dirjen Bimas Islam Kemanag RI pada pembukaan Kegiatan Revitalisasi KUA melalui Program dan Layanan Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Tahun 2021, di Novotel Jakarta Mangga Dua Square Jl. Gunung Sahari No. 1 Ancol Jakarta Pusat, Sabtu, (9/10/21).

Bimtek digelar oleh Direktorat Urais dan Pembinaan Syari’ah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama RI di Novotel Jakarta Mangga Dua Square Jl. Gunung Sahari No. 1 Ancol Jakarta Pusat, dilaksanakan selama tiga hari mulai Kamis – Sabtu, 7-9 Oktober 2021.

Hadir dalam kegitan tersebut Kamarudin Amin, Dirjen Bimas Islam Kemanag RI, Fuad Nasar, Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kemanag RI, Ismail Fahmi, Plt Direktur Urais dan Pembinaan Syari’ah, para Kasubdit pada Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI dan 116 peserta.

Dalam sambutan laporan kegiatan, Ismail Fahmi menyampaikan Kegiatan diikuti 71 KUA dengan rincian 54 KUA dari Jateng, 6 KUA dari Sumatera Barat dan 21 KUA dari Jawa Timur. “Kegiatan ini diikuti 71 KUA yang tersebar di Jateng, Sumbar dan Jatim, total kegiatan diikuti oleh 116 peserta terdiri dari Kepala KUA / Penghulu, Penyuluh dan Operator,” terangnya.

Pada kesempatan menyampaikan materi Kebijakan Revitalisasi Kua Dalam Kerangka Layanan Bidang Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syari’ah,  Kamarudin Amin juga menekankan bahwa menjadi penyuluh dan penghulu berat tanggung jawabnya, karena keduannya berorientasi pada pelayanan masyarakat yang majemuk apalagi di era digital saat ini. “Idealnya penyuluh, penghulu adalah person yang sudah selesai dengan dirinya, apalagi penyuluh yang akan menerima konsultasi masyarakat, memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi,” Terangnya.

Masih menurut  Kamarudin Amin bahwa Penyuluh Agama Islam, Penghulu atau Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) adalah representasi pemerintah, wakil pemerintah dalam hal agama. Maka penting dalam hal ini para penyuluh itiba’, mengikuti Rasululloh dalam membimbing umat. “Paling tidak penyuluh harus mengikuti Rosululloh dalam membimbing umat sebagaimana yang ter kandung dalam QS Surat At taubah ayat 128, bahwa Rosululloh adalah manusia biasa dari golongan kita bukan malaikat, Rosululloh penuh dengan rasa empati terhadap umatnya bukan raja tega, Rosululloh senantiasa memberi bantuan, layanan, memberikan jalan keluar dan penuh rasa kasih sayang terhadap umatnya,” tambahnya.

Lebih lanjut Dirjen Bimas Islam Kemenag RI ini menekankan kepada Penghulu dan Penyuluh Agama Islam, petugas operator layanan KUA harus menguasai media, karena tidak mungkin dihindari kita semua akan bersentuhan dengan generasi milenial. Selain menguasai media sosial juga harus menyampaikan ayat dengan sungguh sungguh, tapi tidak boros dalil. “Penyuluh, penghulu jangan obral dalil, sampaikan dalil sebagai penutup layanan konsultasi bukan sebagai landasan jalan keluar, sampaikan ayat dengan sungguh – sungguh, sampaikan dengan pemahaman,” lanjutnya.  

Mewakili Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara pada Kegiatan Revitalisasi KUA melalui Program dan Layanan Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Tahun 2021 dikirim Muhammad Zayin Bunani, Kepala KUA Mandiraja, Bambang Kuntoro, Operator KUA Mandiraja  dan Akhmad Khozin Amanulloh, PAIF Madukara. (aho/ak/rf)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content