DWP MAN 2 Kota Semarang Kenali Faktor Pendukung Kesehatan Mental Perempuan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Semarang (Humas) – DWP MAN 2 Kota Semarang mengikuti kegiatan Halal Bi Halal dan Seminar Kesehatan dalam Rangka Peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan oleh  DWP Kemenag RI, melalui zoom meeting dari madrasah setempat, Selasa (30/04/2024).

Dengan mengenakan kebaya nasional, sembilan srikandi DWP MAN 2 Kota Semarang mengikuti kegiatan dengan seksama. Pada bagian selanjutnya, mereka juga memperhatikan laporan Ketua DWP Kemenag RI, Hilda Ainissyifa Ali Ramdhani yang menerangkan, acara ini merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Festival Ramadan 1445 H/2024 M.

Penasihat DWP Kemenag RI, Eny Retno Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan diperlukan perempuan yang sehat, baik jiwa maupun raga, guna mendukung kondusifitas keluarga. Terlebih ketika Eny menuturkan, kesehatan perempuan perlu diupayakan, salah satunya dengan mencintai diri sendiri untuk menyelesaikan tugas-tugas harian.

Puncak acara, mereka menyimak pengayaan materi yang mengusung tema Women Health & Well Being of Women, yang disampaikan dengan apik oleh dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ, founder and lead psychiater at Mental Hub Indonesia.

Dalam paparannya, dr. Elvine mengatakan, faktor risiko terganggunya kesehatan mental/jiwa perempuan lebih tinggi dibandingkan kaum laki-laki. “Terkadang, setelah menikah, seorang wanita lebih fokus memikirkan suami dan anaknya, dia lupa dengan kebutuhan dirinya,” tuturnya.

Ia menambahkan, dinamika keluarga juga berpotensi menimbulkan ganguan kesehatan pada perempuan. Oleh karenanya, lingkungan terdekat seperti suami, anak, mertua, dan saudara ipar, juga harus mendukung terwujudnya kesehatan mental perempuan.

dr. Elvine menandaskan, pentingnya komunikasi antar anggota keluarga guna meminimalisir gangguan kesehatan mental perempuan. “Komunikasi dengan pasangan, libatkan anak-anak dalam setiap aktivitas kita, sehingga memperkuat hubungan antara orang tua dan anak,” ujarnya.

Di akhir paparannya, ia berpesan, dalam parenting, membangun atau menciptakan kualitas hubungan dalam keluarga lebih penting ketimbang kuantitas. “Jadikan minimnya waktu yang kita miliki dengan keluarga karena kesibukan kita, menjadi sesuatu yang berkualitas. Tidak hanya fisik kita saja yang ada, tapi keberadaan kita di hati merekalah lah yang lebih dibutuhkan oleh suami dan anak-anak kita,” pungkasnya.(Mut/Nba/bel)