EMIS, Solusi untuk Pengelolaan Data Pendidikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pemalang – Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang menggelar Sosialisasi Penguatan Tenaga Pengolah Data Pendidikan Agama Islam Tahun 2016 Kabupaten Pemalang di The Winner Premier Hotel (25/08).

Sosialisasi diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari Pengawas PAI, MGMP PAI SMP/SMA/SMK, KKG PAI SD, dan FKG PAI TK. Kegiatan diselenggarakan untuk mensosialisasikan pengembangan Education Management Information System (EMIS) online. Selain itu untuk memberikan pemahaman kepada operator tentang implementasi EMIS online.

Kepala Kankemenag, Taufik Rahman menjelaskan EMIS online merupakan salah satu solusi atas kelemahan dalam mengelola data pendidikan Islam. EMIS online berguna untuk mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan.

“EMIS adalah sebuah instrumen yang menjadi ujung tombak Ditjen Pendis dalam pengelolaan data dan sistem informasi pendidikan Islam. Data EMIS bisa digunakan untuk mendukung perencanaan program Pendis,” tutur Taufik.

Data jangan dianggap hanya angka-angka yang tidak punya makna. Membangun data itu mahal dan sulit, tetapi akan jauh lebih mahal dan sulit jika membangun tanpa data. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal, pemutakhiran data EMIS harus dilakukan secara periodik.

“Sebaik apapun aplikasi yang tersedia tidak akan ada artinya bila tidak dimanfaatkan dan tidak mendapat dukungan sumber data. Mari kita mutakhirkan data pendidikan agama Islam secara periodik melalui EMIS online sehingga mampu menyajikan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu,” ajaknya.

Dalam laporannya, Amiroh selaku Kepala Seksi PAIS menyebutkan dari 1128 guru PAI di Kabupaten Pemalang, sebanyak 731 guru telah terdata dalam EMIS online pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

“Pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 diharapkan seluruh guru PAI bisa terdata dalam EMIS online. Bukan sekedar terdata, yang terpenting data tersebut mutakhir sehingga mulai dari tingkat pusat sampai daerah bisa sinkron,” harap Amiroh. (Fajar/gt)