Kab. Pekalongan–Di pekan terakhir bulan Desember ini, siswa-siswi MTsN 2 Pekalongan kembali memberikan kabar gembira dengan diraihnya prestasi di ajang MSC (Master Sains Competition) tingkat Nasional tahun 2021.
Kompetisi online yang diselenggarakan oleh lembaga Iqra Learning Center ini berlangsung pada tanggal 21 Desember 2021 dan menggelar beberapa cabang lomba yakni IPA tingkat SD/MI, IPA tingkat SMP/MTs dan Biologi untuk siswa SMA/MA/SMK.
Berdasarkan pengumuman yang dirilis pada Selasa (28/12/2021), tercatat sebanyak 6 siswa dari MTsN 2 Pekalongan berhasil meraih prestasi sebagai berikut: 1). Amelia Novita dan Rifana Arivianti meraih medali emas; 2). Rilza Dwi Aprilia, meraih medali perak; 3). Areska Ayu Lestari Nurdin, Gita Resti Andriani, Kukuh Izaas Widjinarko meraih medali perunggu. Keenam siswa tersebut semuanya meraih medali dari mapel IPA.
Saat ditanya oleh tim redaksi, salah satu peraih medali, Kukuh mengaku sangat senang. Ia bersyukur sekali bisa berhasil mengukir prestasi kembali di mapel IPA.
“Alhamdulillah, saya senang sekali. Bangga rasanya bisa berprestasi. Masa liburan menjadi lebih bermakna.” ungkap siswa kelas 7A itu bahagia.
Lebih lanjut ia menjelaskan soal-soal yang disajikan di dalam kompetisi semuanya ada di pelajaran IPA yang diajarkan oleh gurunya di madrasah.
Salah seorang tim pembimbing kelompok belajar IPA, Wahyu Hidayani, S.Pd. juga mengungkapkan kebanggannya kepada para siswanya yang tergabung dalam kelompok Belajar IPA.
“Keenam anak ini memang tekun dan aktif mengikuti perkembangan informasi kompetisi online. Selain itu, mereka juga aktif dalam belajar dan tak segan-segan bertanya jika mengalami kendala atau kesulitan. Semoga bisa menjadi contoh yang baik bagi teman-teman yang lain.” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Kepala MTsN 2 Pekalongan, Imam Sayekti, S.Pd., M.Si., M.Pmat. Ia memberikan ucapan selamat dan juga motivasi kepada anak didiknya tersebut. Dalam keterangannya, Imam mendorong tumbuhnya semangat berkompetisi pada diri peserta didik.
“Penting bagi anak-anak untuk mengasah kemampuannya melalui berbagai kompetisi. Jika mereka berhasil meraih juara, itulah bonus atas semangat juangnya, namun jika belum berhasil, yang terpenting adalah mereka sudah memiliki pengalaman dalam mengembangkan kompetensinya. Maka, menjadi tugas para guru pembimbing untuk terus mendorong hal tersebut. Sekali lagi selamat dan sukses bagi sang juara.” pungkasnya. (Why/Ant/bd).