Kab. Pekalongan – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, SE, MM membuka secara resmi Festival Budaya Djayengrono di Desa Kauman, Wiradesa, Jum’at (19/8/2022) pagi.
Bupati menyatakan senang dan bangga dengan penyelenggaraan featival tersebut.
“Saya kagum kepada anak-anak muda dan maayarakat. Ini sederhana namun menarik. Saya senang sekali, saya bahagia sekali. UMKMnya juga antusias sekali,” ungkap bupati.
Menurutnya, kegiatan tersebut perlu dilestarikan. “Ini yang memang harus dilestarikan. Dua tahun kemarin, karena pandemi Covid-19, kegiatan masih dibatasi. Insya allah mulai tahun ini kegiatan sudah boleh berjalan semuanya, yang penting prokesnya dijaga,” ujar bupati.
Bupati Berharap UMKM di desa Kauman dan sekitarnya bisa maju dan berkembang dengan adanya festival tersebut, sehingga ekonomi bisa pulih setelah sempat terpuruk akibat Pandemi Covid-19. Menurutnya, festival bisa dijadikan sebagai sarana bagi desa atau kecamatan untuk menampilkan potensinya dan keunggulan daerahnya. Festival, kata dia, juga bisa menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke desa tersebut.
“Sehingga warga dari daerah lain akan berbondong-bondong ke sini. Dan juga wiradesa terkenal dengan batiknya, jika ikut dalam pameran dan dipopulerkan, orang dari daerah lain akan datang ke sini. Tinggal dikemas dengan cantik.” ucap Fadia.
Bupati juga menyampaikan agar desa bisa mengangkat potensi wisata ziarah di desa tersebut. “Makam tokoh masyarakat, alm Bapak Djayengrono dan lainnya dapat membuat wisata religinya bisa terkenal,” ujar Fadia.
Bupati dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan dukungannya terkait usulan Desa Kauman sebagai Desa Wisata. “Mudah-mudahan Desa Kauman bisa menjadi desa wisata. Saya sangat mendukung sekali.
Ketua Panitia, Eka Kustiana melaporkan rangkaian Festival Budaya Djayengrono. “Yaitu napak tilas Djayengrono, pembukaan atau opening ceremony, bazaar produk unggulan dan jajan jadul Desa Kauman, sarasehan budaya, lomba mewarnai tingkat TK se-Kabupaten Pekalongan, pentas budaya warga Desa Kauman, serta jalan sehat dan khitanan masal. Festival digelar selama 3 hari,” terang Eka.
Hadir dalam pembukaan festival tersebut, Kepala.OPD terkait, Forkopimcam Wiradesa, Lurah dan Kades se-Kecamatan Woradesa, Ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, para alim ulama, para kiai serta masyarakat Desa Kauman dan sekitarnya. (Lei/Ant).