Kudus – Demi menguatkan kerukunan, toleransi antar umat beragama, FKUB Kabupaten Kudus adakan FGD (Focus Groop Discussion) pada tanggal 20 Desember 2017 bertempat di Hotel @ Home Kudus.
Diskusi bersama diikuti oleh Ka Kemenag Kudus, Kepala Kesbangpol, Ketua MUI, Ketua PC NU Kudus, Ketua Muhammadiyah, Perwakilan lintas agama Hindhu, Budha, Kristen,Katholik,Konghucu, dan Agama Islam,akademisi serta segenap anggota FKUB Kudus.
Acara diskusi bersama diawali dengan sambutan dari Kepala Kesbangpol Kabupaten Kudus, Eko Hari Djatmiko yang memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada jajaran FKUB atas terselenggaranya agenda diskusi bersama ini, harapannya semoga dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang tepat guna dan tepat sasaran.
Pemerintah melalui Kesbangpol merupakan pelopor nasionalisme untuk melaksanakan kebijakan di bidang Ketahanan Bangsa dan Politik, serta sebagai fasilitator kemitraan dan mediator/penengah manakala terjadi suatu persoalan.
Fenomena dewasa ini, menunjukkan rasa nasionalisme yang semakin pudar sehingga perlu adanya penanaman bela negara pada generasi muda, oleh karenanya peran FKUB sebagai pelopor toleransi dan Kebhineka Tunggal Ika sangatlah penting didalam turut serta menciptakan kondusifitas, stabilitas wilayah dan pelaksanaan program pemerintah.
Dalam gerakan nasionalisme revolusi mental terdapat tiga nilai yang terkandung didalamnya yakni nilai integritas, etos kerja dan gotong royong sehingga perlu diimplementasikan tidak hanya untuk pemerintah, tetapi juga untuk swasta dan masyarakat.
Selanjutnya, acara dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus yang memberikan sambutan pengarahan yang intinya sangat apresiasi dengan kegiatan FGD ini sebagai bentuk kebersamaan antar agama yang ada di Kabupaten Kudus. Kemenag Kudus akan selalu mendukung penuh kegiatan FKUB dalam upaya mewujudkan kerukunan umat beragama serta akan selalu memfasilitasi kegiatan FKUB demi terciptanya Kabupaten Kudus yang aman dan toleran.
Noor Badi juga menuturkan jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang dewasa ini marak di media sosial, yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, jangan mudah tersulut provokasi yang belum tentu kebenarannya. Jagalah terus kondusifitas dan toleransi yang telah terjalin di Kabupaten Kudus ini.
Sesuai dengan TUSInya, Kementerian Agama melaksanakan Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan implementasi pemahaman, pengamalan umat beragama sehingga masing-masing pemeluk agama memahami, menyakini dan melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap pemeluk untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh nara sumber Prof H. Muslim A. Kadir yang menyampaikan materi tentang Sistem Ketahanan Ketuhanan sebagai kemampuan untuk menjaga dan memelihara diri sendiri terhadap gangguan dan ancaman baik dari dalam atau dari luar serta dengan pemberdayaan potensi yang dimiliki.(eti/bd)