KAB.PEKALONGAN, – Jumat (23/9/2022) matahari sedikit redup, rintik gerimis sempat turun di Kesesi. Namun ternyata, semangat para Penggalang MTsN 2 Pekalongan tak surut. Sebelum pukul 14.00 WIB, mereka nampak memasuki gerbang madrasah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Tepat pukul 14.00 WIB, apel pembukaan dimulai. Seluruh peserta yang terdiri dari siswa kelas 7, calon dewan penggalang kelas 8 serta dewan penggalang kelas 9 berbaris rapi serta khidmat mengikuti jalannya apel.
Dalam amanatnya, kak Tajul Arifin menyampaikan beberapa hal terkait pentingnya menjaga kesehatan baik jasmani maupun rohani. Guru BK ini juga menenkankan bahwa kondisi rohani sangat berpengaruh pada kesehatan fisik. Apabila kita bahagia, maka tubuh juga bisa terjaga imunitasnya. Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh peserta agar bisa mengikuti kegiatan Pramuka dengan gembira.
“Mari bergembira, mari belajar dan bersenang-senang melalui Pramuka. Jadikanlah kegiatan ini sebagai wadah untuk mengaktualisasikan diri kalian. Jangan pernah jadikan beban,” pesannya.
Selepas apel, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan kelengkapan seragam oleh kak Tati dibantu anggota DP. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Materi kepramukaan yang disampaikan sore itu kepada siswa kelas 7 yakni mengenai Tanda Pengenal Pramuka dan Arti Kiasan lambang gerakan pramuka. Dipandu oleh CDP kelas 8, mereka belajar dan mengenal makna filosofi dibalik logo tunas kelapa. Kegiatan mereka tambah semarak karena diselingi dengan berbagai permainan dan lagu-lagu pramuka.
Kegembiraan juga nampak di wajah para anggota DP kelas 9 yang sore itu melaksanakan uji SKU (Syarat Kecakapan Umum) Penggalang Terap. Dengan sungguh-sungguh mereka berusaha di depan kakak pembina untuk menyelesaikan ujian pada beberapa poin. Contohnya, regu putra yang terdiri dari Pandu, Nando dan Maulana melaksanakan ujian dipandu kak Wahyu pada poin 4 dan 16. Poin 4 mengharuskan mereka menghapal 10 doa harian dan 10 surat pendek dalam Al Quran. Mereka bertiga secara bergantian menghapalkan dihadapan penguji. Kemudian, poin 16 mengharuskan mereka bisa menyanyikan 4 lagu wajib dan 3 lagu daerah. Dengan suara lantang, mereka pun bernyanyi. Sesekali ada kesalahan, tawa pun pecah. Teman-teman yang berada di sekitarnya ikut tertawa. Begitupun para pembina. Alih-alih menegangkan, suasana uji SKU menjadi sangat menyenangkan. (matsandaPKL/MTb/bd)