081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

GPAI Diimbau Menjadi Pioner dan Inspirator Lingkungan Kerja

Semarang, Rabu (6/7/2022) pukul 11.00 waktu setempat, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dan Budi Pekerti se-Kecamatan Semarang Timur melaksanakan Impelementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang dipandu oleh Pengawas PAI Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang, H.M. Faojin.

Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Sutikno Koordinator Satuan Pendidikan (Korsatpen) Semarang Timur, dan Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI Semarang Timur, Nunuk Wagiem.

Peserta sangat antusias dan pro aktif dalam mengikuti kegiatan yang berlangsung di SDN Rejosari 01 tersebut. “Pajangan-pajangan tulisan kata-kata bijak dan motivasi yang terpasang rapi di ruang aula tempat pelaksanaan kegiatan, menambah semangat kami yang notabennya adalah para pejuang PAI dan budi pekerti,” ujar salah satu peserta kegiatan.

Dalam kegiatan ini, H.M. Faojin menerapkan metode literasi menelaah dan membaca cepat materi yang disampaikannya, sehingga mampu membuka cakrawala peserta kegiatan untuk cepat memahami secara komprehensif tentang Kurikulum Merdeka. “Bapak Faojin menjelaskan dengan sangat gamblang dan detail, mulai dari panduan menyusun Kurikulum Merdeka, dan hal-hal terkait lainnya, seperti kebijakan Kurikulum Merdeka, KOSP (Kurikulum Operasional Satuan pendidikan), perangkat ajar PAI, asesmen pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, modul ajar PAI dan Budi Pekerti, projek profil pelajar pancasila, dan lain sebagainya,” ungkap peserta lain.

Dalam kesempatan tersebut, H.M. Faojin memberikan motivasi kepada GPAI untuk menjadi guru yang mandiri. “Guru PAI sekarang sudah merdeka, namun harus lebih merdeka, dan benar-benar merdeka. Jangan mau dijajah oleh diri sendiri, apalagi dijajah oleh orang lain. Maksudnya guru harus mampu mandiri berubah, mandiri belajar, mandiri berbagi, dan mandiri berkarya,” tuturnya.

Tak lupa, ia juga mengimbau kepada GPAI supaya mampu menjadi pionir di sekolahnya masing-masing. “Jangan hanya menjadi guru pengekor saja. Intinya GPAI harus menjadi contoh baik dan terdepan dalam menginspirasi lingkungan kerjanya,” pesannya.

Selepas menyampaikan materi, H.M. Faojin melanjutkannya dengan kegiatan asesmen, yaitu peserta harus mampu menelaah contoh kurikulum yang telah ditayangkan dengan mengisi kekurangan dan kesesuaian instrument KOSP.

Dalam kegiatan ini, peserta terbagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok gugus. Dan perwakilan kelompok terbaik diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil telaahnya yang diwakili oleh peserta terbaik yaitu Khoirul Anam.

Kegiatan berakhir pada pukul 15.00 WIB, dan diakhiri dengan sesi foto bersama.(Zahrotunnayyiroh /NBA/rf)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content