Kab. Pekalongan – Guru-guru MTsN 2 Pekalongan makin bersemangat menunjukkan kemampuan dan prestasinya. Sebelumnya, sejak awal tahun 2022 hanya satu nama guru yang tercatat mengukir prestasi di bidang akademik, kini mulai bermunculan nama-nama baru. Motivasi berprestasi nampaknya telah beresonansi di kalangan guru maupun peserta didik. Niat utama mereka adalah untuk mengasah kompetensi guru. Jika mendapatkan gelar juara maka itulah penghargaan atas kesungguhannya.
Awal Maret 2022, empat orang guru mengikuti Paedagogic Olympiad. Sebuah kompetisi tingkat nasional yang digelar oleh POSI (lembaga penyelenggara lomba yang berpusat di Medan, Sumatera Utara) ini menguji kemampuan paedagogik seorang guru. Soal-soal yang disajikan yakni seputar kurikulum, model dan metode pembelajaran, sampai dengan bagaimana cara guru menyelesaikan sebuah permasalahan dalam pembelajaran. Ribuan peserta yang terdiri dari guru-guru SMP/MTs, SMA/SMK/MA, hingga mahasiswa berlomba dalam kompetisi bergengsi ini.
Berdasarkan pengumuman kejuaraan yang dirilis pada 1/3/2022 melalui grup telegram, tercatat 3 orang guru MTsN 2 Pekalongan ditetapkan sebagai peraih medali penghargaan. Mereka adalah: Heri Suksmadi, Andrianto dan Dodi Prasetyo Purwo Amboro. Ketiganya meraih medali perunggu.
Saat ditemui redaksi, salah satu guru berprestasi, Heri Suksmadi mengaku bahagia atas medali perunggu yang ia raih.
“Alhamdulillah, saya tidak menyangka mampu bersaing dengan ribuan guru hebat dari seluruh Indonesia. Kompetensi bidang paedagogik pun bertambah. Semoga di kesempatan lomba berikutnya saya bisa kembali mengharumkan nama madrasah.” ungkap guru Matematika itu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Andrianto dan Dodi Prasetyo yang sama-sama mengajar mapel IPS. Mereka berdua menyatakan bahwa penghargaan yang telah diperoleh akan menjadi semangat dalam bekerja, menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya.
“Yang terpenting adalah sebagai guru kita tidak hanya bisa bicara namun juga bisa mencontohkan hal-hal yang baik kepada para siswa. Apalagi dalam hal mengembangkan potensi dan berprestasi.” tutur Andri.
Ucapan selamat datang dari Kepala Madrasah, Imam Sayekti. Sebagai pimpinan madrasah Imam sangat bangga atas semangat yang ditunjukkan oleh para dewan guru.
“Alhamdulillah, selamat kepada pak Heri, pak Andri dan pak Dodi. Ketiga guru ini usianya masih muda, tentu semangatnya harus selalu membara. Semoga langkah baik ini akan diikuti juga oleh guru-guru yang lain. Bagaimanapun, siswa-siswa kita akan melihat figur gurunya. Maka pesan saya, tetaplah menjadi teladan terbaik bagi anak-anak didik kita. Insya Allah mereka pun akan mengikuti jejak prestasi kita.” (Why/Ant/d).