Demak – Kepala Kemenag Demak, M. Afief Mundzir tekankan sifat qonaah kepada segenap guru dan tenaga kependidikan MTsN 6 Demak pada saat acara pembinaan, Rabu (14/06/23)
Acara bertempat di salah satu ruang kelas lantai dua berlangsung dengan sederhana. Ada beberapa pesan yang Afief Mundzir sampaikan dalam pembinaan itu. Namun ada satu hal yang sangat ia tekankan kepada para peserta, yaitu tentang sikap kesederhanaan dan kesahajaan yang seharusnya dimiliki oleh setiap guru.
“Ini hari kita telah dihadapkan kepada guru-guru yang kerangka berfikirnya sudah sangat hedonistik. Guru-guru kita saat ini bukan lagi representasi dari seorang figur ‘Umar Bakri’ yang memiliki gaya hidup penuh dengan kesahajaan seperti dulu,” ungkap Afief. “Guru sudah harus kembali kepada sifat qonaah. Jangan sampai guru terjebak pada euforia gaya hidup yang hedonis,” ajaknya.
Di tengah sikap apatis orang tua terhadap keadaan sosial keagamaan masyarakat saat ini, menjadikan ekspektasi masyarakat begitu besar terhadap madrasah. Menurut Afief, saat ini madrasah menjadi harapan terakhir bagi masyarakat dalam hal penjagaan akhlak dan moral anak-anak.
“Tentu ini adalah sebuah apresiasi yang luar biasa sekaligus tantangan besar bagi madrasah. oleh karena itu, maka guru harus mampu tampil menjadi publik figur sosial yang baik di tengah masyarakat, konsisten dengan sikap moral yang baik” tegas Afief.
Sebagai informasi, MTsN 6 Demak adalah madrasah termuda di Demak yang berstatus negeri. Sehingga sarana prasarana yang dimilikinya pun masih minim. “Kami hanya memiliki sarana ruang kelas sebanyak 12 ruang merupakan bantuan dari SBSN. Sedang fasilitas lainnya kami belum punya,” jelas Kepala Madrasah, Nurul Anam saat laporan.
Atas keterbatasan sarana prasarana itu, Kepala Kemenag mendorong agar kepala madrasah beserta komponen lainnya dapat mencari terobosan solusi yang baik dengan tetap berkomunikasi dan konsultasi dengan pihak Kantor Kemenag Demak.(msr/rf)