Guru RA Harus Tanamkan Nasionalisme kepada Anak Didik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Di tengah maraknya isu intoleransi dan kondisi bangsa saat ini, Guru RA diharapkan ikut andil dan menjadi garda terdepan dalam upaya menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada anak didik RA. Demikian ditekankan oleh Aminuddin Ketua Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (PD IGRA) Kota Semarang pada acara Halal bi Halal yang dilaksanakan di GOR Manunggal Jati Kota Semarang, Rabu (19/07).

“Cinta kepada bangsa dan tanah air Indonesia harus mulai ditanamkan dan dipupuk sejak dini, mulai anak berada di RA. Antara lain siswa harus hafal Pancasila dengan kelima silanya, pengenalan upacara bendera, hormat terhadap bendera merah putih dan lambang negara,” ujar Amin.

Terkait pengamalan nilai-nilai Pancasila, ia mencontohkan sejak usia dini melalui guru RA, para siswa dikenalkan sikap saling menghormati, menghargai perbedaan, tertib, budaya antri, jujur dan berbagai sikap akhlakul karimah yang lain.

Ia menambahkan, siswa RA sesekali juga perlu diajak berkunjung ke museum, kantor kepolisian, Brimob, pangkalan TNI dan berbagai tempat lain untuk memupuk jiwa patriotisme.

Ketua Panitia Sitik Chumairoh menjelaskan kegiatan yang diikuti oleh 650 guru RA se-Kota Semarang ini merupakan kegiatan rutin. Tahun ini mengambil tema “Profesionalitas dan Soliditas Guru RA, Meneguhkan Kembali Makna Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Insaniyah”.

Menghadirkan KH Adib Zamroni yang menyampaikan beberapa hal, antara lain tentang pentingnya menjalin silaturahmi dan saling memaafkan antar sesama serta keharusan berbuat baik terhadap orangtua. “Hormat kepada orangtua menjadi pintu ridha Allah SWT dan jalan masuk ke surgaNya,” tegas sang Kyai.

Ia juga menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT atas semua anugerah yang telah dilimpahkan kepada kita. Kendati jika dihitung jumlah nominal gaji yang diterima guru RA tidak seberapa tetapi yang penting adalah keberkahannya.

“Yang harus diutamakan seseorang dalam bekerja adalah harus mencari rizki yang barokah, bukan semata-mata jumlah rizki yang diperoleh. Oleh karena rizki yang barokah meskipun sedikit akan bermanfaat,” terangnya.

Kepada guru RA ia berharap agar tetap bersemangat dan ikhlas dalam menjalankan tugas sebagai pendidik meskipun gaji/ honor yang diterima hanya sedikit. Pada akhir ceramahnya, di hadapan peserta Halal bi Halal yang mayoritas terdiri dari kaum perempuan, Kyai Adib mengajak supaya menjadi istri yg baik dan menghormati suaminya.

Kegiatan Halal bi Halal Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Semarang dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Muh Habib, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Azhar Wibowo dan semua pengawas RA Kemenag Kota Semarang.(ch/gt)