Hadapi Krisis, Fundamentalnya Utuh Berbangsa dan Bernegara

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad menyaksikan penyerahan bantuan BAZNAS yang diserahkan oleh Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara simbolis di Gradhika Bhakti Praja Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat pagi (19/8). Terlaksana pada rangkaian acara Pengajian Peringatan Muharrom 1444H/2022M yang menghadirkan KH. Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq dari Yogjakarta.

Berikut adalah daftar bantuan yang diberikan untuk penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah, antara lain:

1. Bantuan 230 unit RSLH dan 440 jamban senilai Rp 5.060.000.000,-
2. Bantuan 40 unit RTLH kepada masyarakat Desa Wadas, Kab. Purworejo senilai Rp 608.000.000,-
3. Bantuan benih ikan nila dan ikan bandeng senilai Rp 300.000.000,- kepada tiga daerah terdampak banjir, yakni Kab. Tegal, Kab. Brebes dan Kab. Pati.
4. Bantuan pembangunan Masjid Baitul Makmur, Desa Sidorejo, Kab. Demak senilai Rp 40.000.000,-
5. Bantuan pembangunan Masjid Baitul Makmur, Desa Sidorejo, Kab. Demak senilai Rp 40.000.000,-
6. Bantuan Panti Asuhan Yayasan Darul Quro’ Gunungpati, Semarang senilai Rp. 30.000.000,-

Dalam sambutannya, Ganjar ungkapkan rasa syukur atas nikmat sehat dan nikmat bahagia yang bertemu dengan kesempatan yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Hal ini menjadi catatan penting karena Indonesia masih diberkahi Tuhan dengan kekayaan pangan ditengah inflasi dunia yang makin meningkat serta berlomba-lomba untuk mengimpor bahan makanan. Dirinya juga apresiasi kepada para petani-petani milenial yang terus berinovasi untuk memperkuat pangan bangsa.

“Pak Presiden juga nitip pada kita semua, ayo kita belajar menanam dipekarang kita masing-masing dengan tanaman pangan apapun. Karean kita mesti kuat, kita harus bisa memproduksi sendiri. Kita bersyukur diberikan Negara yang dapat ditanami berbagai macam tumbuhan,” tutur Ganjar.

“Segala ikhtiar sudah kita kerjakan untuk terus bertahan dikeadaan yang sulit, maka donga (doa), pasrah kalih Gusti Allah. Mudah-mudahan dengan doa kita bersama pagi hari ini, insyaallah kita akan menjadi Negara yang bertahan, makin maju , bersaing dan kita menjadi juara,” imbuhnya seraya berharap untuk kemajuan negeri tercinta.

Dalam tausiahnya, Gus Muwafiq juga menyampaikan tantangan yang akan dihadapi negara-negara didunia yakni krisis pangan dan krisis energi.

“Mengahadapi krisis pangan, krisis energi atau krisis yang lainnya, fundamentalnya tetap satu, bagaimana kita tetap utuh berbangsa dan bernegara. Itu landasan utamanya,” tutur Gus Muwafiq.

“Nasi sebagus apapun tidak dapat dimakan kalau piringnya pecah. Jadi kebaikan sebagus apapun yang kita cita-citakan akan habis karena kebaikan manusia, agama, budaya  akan hilang bila tidak tercipta perdamaian dan keamanan Negara,” imbuhnya. (ps/rf)