Hadapi Tahun Politik, Masjid Pelopor Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Kamarudin Amin, Dirjen Bimas Islam Kemenag, pada gelaran hari kedua Rakernas Dirjen Bimas Islam yang dilaksanakan di Mercure Convention Centre Ancol, Selasa (14/2/2023) menekankan kepada peserta Rakernas baik yang hadir di lokasi maupun hadir secara daring mengenai program prioritas Dirjen Bimas Islam, Masjid Pelopor Moderasi Beragama agar menjadi perhatian bersama jajaran Bimas Islam.

Secara daring, Gara Zawa Kankemenag Kota Semarang, Cholidah Hanum, mengikuti Rakernas melalui zoom meeting.

Ia menuturkan, latar belakang penekanan program prioritas tersebut oleh Dirjen Bimas Islam, mengingat tahun 2023 mulai memasuki tahun politik. “Bapak Kamarudin Amin mengatakan, menghadapi tahun politik, bagaimana agama digunakan sebagai alat politik, perlu penetapan program yang signifikan guna terwujudnya tujuan bersama, tetap terciptanya persatuan dan kerukunan,” ujar Hanum.

Menurut Hanum, pada kesempatan itu, Dirjen Bimas juga menyampaikan program Kampung Zakat yang sudah dilaksanakan di beberapa Kabupaten/Kota. “Menteri Agama menargetkan 1000 lokasi Kampung Zakat se-Indonesia,” kata Hanum.

Selain itu, program yang turut disampaikan pula adalah Percepatan Sertifikasi Wakaf. “Gusmen menargetkan 27ribu sertifikasi wakaf, oleh karenanya Dirjen Bimas Islam mengimbau kepada seluruh jajaran Bimas Islam untuk turut mensukseskan program tersebut melalui penjaringan dari wilayah terkecil seperti Kecamatan,” ungkap Hanum.

Menyadari akan tuntunan tranformasi digital dalam pelayanan publik, layanan keagamaan juga diharapkan mampu mengadaptasi kebutuhan layanan yang mudah diakses oleh masyarakat dan terintegrasi dengan PUSAKA super apps Kemenag.

Dan yang terakhir dipaparkan Dirjen Bimas Islam adalah Penguatan Moderasi Beragama. “Menurut Beliau, hasil survey menunjukkan, terorisme merupakan ancaman terbesar dalam memecah kerukunan dan persatuan, sedangkan ancaman terbesar kedua adalah konflik agama. Tantangan tersendiri bagi Kemenag, mengingat memasuki tahun politik, diperlukan konsentrasi lebih dan juga program-program yang tidak hanya linier, tetapi juga perlu melakukan terobosan-terobosan, terutama dalam menghadapi problem-problem terkait keagamaan,” tutur Hanum.

“Katanya, Kementerian Agama merupakan tulang punggung dan garda terdepan dalam menghadapi isu-isu keagamaan. Beliau menyampaikan, Menteri Agama mengajak seluruh jajarannya serius dalam menjalankan program-program yang telah ditetapkan sampai dengan tujuan yang diharapkan bisa tercapai,” pungkas Hanum.(Hanum/NBA/bd)