Banjarnegara – Muhammad Fahri Al Halim yang akrab disapa Halim adalah siswa MAN 2 Banjarnegara (Mandabara) yang berhasil mengumpulkan berbagai medali di bidang fisika. Ia dikenal sosok siswa yang pendiam. Dibalik sikap diamnya, ternyata talentanya di bidang akademik tak diragukan lagi. Ridlo Pramono selaku kepala madrasah memberikan ucapan selamat secara khusus kepada Halim pada Kamis (29/9). “Selamat dan sukses atas capaian prestasi Halim Kelas X MIPA-1. Flayer khusus kami buat untuk siswa berprestasi ini. Semoga ke depan dapat lebih berprestasi lagi,” harapnya.
Belum genap satu semester berada di Mandabara, Halim telah mendapatkan medali perak dan perunggu tingkat nasional bidang fisika dalam berbagai event lomba. Ia juga ditempatkan di kelas prestasi akademik dan mengikuti bimbingan khusus mapel fisika. Labih lanjut kepala Mandabara memaparkan bahwa madrasah yang dipimpinnya memiliki beragam kelas khusus untuk mengakomodir bakat siswa.
“Kami sebagai madrasahnya para juara menyiapkan kelas-kelas khusus untuk mengembangkan bakat siswa. Ada kelas prestasi akademik, kelas prestasi non akademik, kelas tahfidz, kelas robotik, kelas keterampilan operator komputer, dan kelas keterampilan tata busana,” paparnya.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Lili Maenani menyampaikan bahwa Halim adalah siswa hebat yang mengharumkan nama madrasah. “Halim memang anak pendiam yang hebat. Anaknya tidak banyak bicara. Dia bicara lewat prestasinya. Semakin banyak prestasi, semakin harum nama MAN 2 Banjarnegara,” ungkapnya.
Risma Astutiani, selaku wali kelas Halim mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswanya ini. “Saya bangga dengan Halim. Anaknya pendiam, tapi prestasinya luar biasa. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman yang lain,” tuturnya.
Pejuang akademik madrasahnya para juara, Halim mengaku bersyukur atas prestasi yang telah diraihnya. “Alhamdulillah bisa ikut menyumbang prestasi untuk madrasah tercinta. Saya memang suka pelajaran fisika. Saya suka hitungan.” ungkapnya sambil tersenyum.
Halim yang saat ini masih duduk di bangku kelas X (sepuluh) memilih fokus untuk mendalami pelajaran fisika tanpa meninggalkan pelajaran yang lain. “Saya ikut bimbingan Olimpiade fisika di madrasah dan saya ikut lomba-lomba mapel fisika. Tapi saat di kelas, semua pelajaran sama pentingnya,” jelasnya. (fn/ak/rf)
