Hari Suci Nyepi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten (Inmas) – Peringatan hari raya nyepi tahun Saka 1940  yang dipusatkan dipelataran Wisnu Madala Candi Prambanan Klaten, 16/03 '18 diawali dengan Tawur Agung Ke Sanga yang merupakan kegiatan pokok dari rangkaian kegiatan catur brata nyepi, hadir dalam dalam kegiatan ini Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin (LHS), para Tokoh Agama, Plt Gubernur beserta FORKOPINDA Jawa Tengah, FORKOPINDA Kabupaten Klaten serta Umat se Darma dan tamu undangan .

Menteri Agama dalam Sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat mendalam dapat menghadiri upacara Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940, semoga melalui ritual ini umat hindu dapat mendapatkan kedamaian, kebahagian  lahir dan batin. Ucapnya

“saya lebih senang menyebut hari suci nyepi tahun saka 1940 dari pada hari raya nyepi, karena raya itu mengesankan suatu kegembiraan keriangan, festifal dan lain sebagainya, padahal esensi nyepi mengandung makna yang lebih mendalam sebagai Ngulat sarira, kontemplasi dan perenungan.” Ucapnya Dalam sambutannya

 Dengan mengambil tema “Melalui catur brata penyepian kita tingkatkan soliditas sebagai perekat keberagaman dalam menjaga keutuhan NKRI” Tema ini tidak saja sangat penting dan strategis tetapi juga relefan untuk memantapkan kembali soliditas bangsa melalui toleransi dan tepo sliro kerukunan demi tegaknya NKRI. Lanjutnya

Tema perayaan tahun ini sangat tepat untuk digaungkan secara luas karena sesuai dengan misi Kementerian Agama  yaitu memperkokoh kerukunan umat beragama juga sebagai perisai yang kokoh untuk mengantisipasi intoleransi yang bertujuan memecah belah harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tambahnya

Saya berharap tema besar ini tidak hanya bersifat filosofis tetapi kongkrit dalam mewujudkan soliditas baik intern umat maupun antar umat beragama, semoga menjadi trigaya parisuda atau tiga perbuatan yang suci  semoga umat hindu mampu mengendalikan dan dan mampu menghindari adarma  atau sifat sifat kebatilan. Tuturnya

Dengan ngulat sarira untuk manunggaling kawula lawan gusti adalah  tujuan utama hari suci nyepi, setelah melalui seluruh rangkaian dari melasti tawur agung kesanga pangrubukan penyepian dan ngembak geni umat hindu diharapkan terlahir menjadi manusia baru yang diselimuti mawas diri, eling, arif, dan bijaksana layaknya ulat menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang bersayap indah. tambahnya

Semoga umat hindu dapat memanfaatkan momentum catur brata ini dengan sebaik-baiknya, sehingga catur brata yang dilakukan dapat menjadikan soliditas dalam berbangsa dan bernegara, sekali lagi kami ucapkan selamat hari suci nyepi. dalam mengakhiri sambutannya. (bd)