Kudus, Peran santri sangat strategis untuk turut menjadi calon pemimpin masa depan negeri. Sebagai generasi penerus, santri perlu membentengi diri dari paham radikalisme. Pasalnya paham radikalisme merusak tatanan Negara dan ideology Pancasila. Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus Hartopo saat membuka Kegiatan Optimalisasi Peran Santri dalam Antisipasi Radikalisme di Pondok Pesantren Al Yasir, Desa Jekulo, Kamis (24/2/2022).
Pihaknya meminta santri di Kudus memahami bentuk-bentuk paham radikalisme. Dengan begitu, santri dapat mencegah pendekatan yang mengarah pada organisasi radikalisme. Bahkan radikalisme telah menjadi isu internasional yang dipandang serius. Oleh karena itu, santri harus turut menjadi garda terdepan mencegah paham radikalisme menyebar. “Santri sebagai generasi penerus bangsa yang paham agama Islam, harus mengetahui juga paham radikalisme. Supaya bias ikut membasmi paham yang merusak tatanan bangsa tersebut,” ucapnya.
Hartopo mengajak santri turun tangan apabila mengetahui ada pendekatan paham radikalisme di sekitarnya. Kalau bisa, merangkul kembali orang yang dihasut untuk masuk kegerakan radikalisme. Lalu diarahkan keorganisasi atau kegiatan yang positif “Kalau bias ikut mencegah agar tidak ada paham radikalisme di sekitarkita,” tuturnya.
Kepala Kemenag ,Suhadi dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa santri dapat berperan penting menangkal pemikiran dan gerakan radikalisme di tengah-tengah masyarakat. Hal itu dikarenakan para santri sejak dini sudah dibekali pemahaman dalam memahami perbedaan..
“Peran santri dalam menyebar paham keagamaan yang moderat merupakan salah satu cara menangkal penyebaran paham radikal termasuk di mediasosial. Oleh karena itu santri dapat menjadi pelopor kelompok masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi. Santrilah yang harus menjadi pioneer guna menangkal penyebaran paham radikal terorisme di tengah tengah masyarakat.”jelasnya.
Sementara itu, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Kabupaten Kudus KH. Muhammad Mujib berterimakasih kepada bupati yang telah mendampingi dan mengawal RMI. Pihaknya memuji Hartopo yang terus peduli dengan para santri dan eksistensi RMI di Kabupaten Kudus.
“Kami berterimakasih atas kepedulian dan perhatian bapak Hartopo kepada santri dan RMI,” ungkapnya.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Kudus Harso Widodo menyampaikan forum diskusi tersebut untuk memupuk jiwa nasionalisme dan anti radikalisme para santri. Sehingga meningkatkan kondusifitas Kabupaten Kudus terutama dari paham radikalisme dan konflik social bernuansa SARA. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Wakil Ketua DPRD Kudus Mukhasiron
“Diskusi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait paham radikalisme yang bermuara pada meningkatnya kondusifitas Kabupaten Kudus,” pungkasnya.(St.Zul/bd).