Purbalingga – Ribuan umat Islam dari berbagai wilayah di Purbalingga mengikuti Kegiatan Salat Idul Fitri 1438 Hijriyah yang diselenggarakan Panitia Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Purbalingga .
Berdasarkan keputusan hasil rapat panitia bersama unsur terkait dari Bimas Islam dan Bagian Kesra Pemda Purbalingga ditetapkan bahwa pelaksanaan Kegiatan Salat Idul Fitri 1438 Hijriyah Tingkat Kabupaten Purbalingga akan bertempat di Alun-alun Purbalingga, dengan ketentuan tanggal pelaksanaan mengikuti Hasil Keputusan Rapat Hisab Rukyat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI.
Sebelum kegiatan Salat Ied dimulai, petugas takbir Arsono mengawali kegiatan ini dengan pembacaan takbir, tahlil, tahmid dan tasbih semenjak pukul 04.30 pagi. Panitia penyelenggara kegiatan yang terdiri dari unsur gabungan ini juga didukung pengamanan dari Kepolisian Resort Purbalingga dan Satuan Polisi Pamong Praja serta PMI Kabupaten Purbalingga.
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Purbalingga Tasdi, dan Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beserta keluarga. Turut hadir pula mantan Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko, dan para tokoh masyarakat lainnya. Antusiasme masyarakat yang begitu tinggi untuk mengikuti kegiatan ini menyebabkan Alun-alun Purbalingga tidak mampu menampung jumlah seluruh jemaah yang hadir. Halaman perkantoran dan jalan lingkar yang biasa menjadi tempat parkirpun menjadi tempat salat Ied.
Bertindak selaku imam, Plt. Kepala Kankemenag Kabupaten Purbalingga Ahmad Muhdzir dan khatib Wahyudhiana dosen IAIN Salatiga yang juga mantan Kepala Subbagian TU Kankemenag Kab. Purbalingga.
Dalam sambutannya Bupati Purbalingga Tasdi menyampaikan ucapan selamat berhari raya Idul Fitri serta menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang menghadiri kegiatan tersebut.
“Atas nama pribadi, keluarga dan juga selaku Pimpinan Daerah Kabupaten Purbalingga, saya atas nama Bupati beserta Ibu Wakil Bupati mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1438 Hijriyah Taqabbalallahu minna wa minkum minal ‘aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin. Wabil khusus selama saya dan Ibu Wakil Bupati memimpin Purbalingga selama ini masih terdapat banyak kekurangan, mohon dukungan sehingga kita bisa melaksanakan visi misi mewujudkan Purbalingga yang berakhlakul karimah menuju masyarakat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” ungkap Tasdi.
Sementara khatib Wahyudhiana yang juga salah seorang Dosen STAIN Purwokerto membawakan khutbah dengan tema Idul Fitri sebagai Starting Point Meraih Harkat Muttaqien Pasca Bulan Suci Ramadan sebagai Momentum Audit Spiritual.
“Harkat muttaqien adalah sebuah maqam yang diharapkan oleh segenap kaum muslimin setelah menunaikan ibadah shiyam satu bulan lamanya dengan kualitas puasa yang tidak sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi puasa yang benar-benar menjauhkan kita dari semua laku maksiat, dengan melaksanakan segala perintah Allah SWT dengan penuh ketaatan dan ketundukan, sehingga bulan Ramadan yang lalu kita melakukan muhasabah dan melakukan spiritual audit, kemudian berkalkulasi apakah hidup kita berat amal shalihnya apa amal salahnya. Sehingga diharapkan bulan Syawwal ini sudah terjadi transisi mental dari kejelekan berhijrah menuju ke kehidupan yang penuh kebajikan dan amal shalih,” papar Wahyudhiana.
Terkait kesuksesan kegiatan ini, Kasi Bimas Islam Makhfuri menyampaikan persiapan sudah dilaksanakan semaksimal mungkin. “ Penataan shaf shalat dilakukan sejak pukul sebelas malam. Juga persiapan kotak infak dan sound system. Semua selesai sebelum waktu fajar,” ungkapnya. (sar-sf/gt)