Ikuti Edaran Kemenag, MAN Pekalongan Gelar Apel Hari Santri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KAB.PEKALONGAN, (HUMAS) — Ahad, 22 Oktober 2023. Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2203, MAN Pekalongan melaksanakan apel peringatan pada hari Ahad, (22/10/2023) di lapangan madrasah.

Pelaksanaan apel ini sesuai dengan Surat Edaran Kemenag RI No. 10 Tahun 2023 tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri Nasional, Surat Edaran Kanwil Kemenag Jateng No. 18.039/Ke.11.2/3/PP.00/10/2023 tentang Pemberitahuan Pelaksanaan Apel Hari Santri, dan rapat pimpinan MAN Pekalongan tanggal 20 Oktober 2023. Apel yang dimulai pukul 07.30 WIB ini diikuti oleh seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Seluruh peserta apel mengenakan pakaian muslim, yakni koko putih, peci hitam, dan sarung untuk laki-laki serta atasan putih, jilbab, dan bawahan batik untuk perempuan.

Bertindak sebagai pemimpin apel adalah Thoriq Setya Ilham Saputra, siswa kelas XI IPS 2. Adapun yang bertindak sebagai pembina apel adalah Bapak Muhammad Su’ud, M.Pd.I.

“Sejarah telah membuktikan bahwa alim ulama dan santrinya turut memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Sekarang sudah merdeka, mari kita syukuri. Salah satunya dengan melaksanakan apel ini. Ulama adalah lampu umat di dunia dan akhirat. Ulama dengan ilmu-ilmunya untuk diamalkan sesama manusia, supaya semakin dekat dengan Allah SWT”, ungkapnya.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Pembina Apel, Menteri Agama menyampaikan bahwa tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden No. 22 Tahun 2015. Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sejak ditetapkan, setiap tahun kita memperingati Hari Santri Nasional dengan tema yang berbeda. Untuk tahun ini, tema yang diusung adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri”.

Jihad dalam Islam tidak sebatas pertempuran fisik, tetapi perjuangan keseluruhan yang mencakup perjuangan untuk menguatkan iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri. Santri harus menjadi insan yang cerdas, peduli sesama, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara. Mari berjuang untuk memerangi kebodohan, ketidakadilan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan. Kita bisa menjalankan negeri ini dengan membawa perubahan yang positif dan berkelanjutan.

Semoga peringatan Hari Santri Nasional ini menjadi titik awal bagi kita semua untuk lebih bersemangat dan berkontribusi positif bagi negeri, agama, dan bangsa. Aamiin. (RIP – FH/MTb/bd)