Imam dan Khotib Diimbau sebagai Pembawa Pesan Perdamaian

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Jumat (27/5/2022) Mukhlis Abdillah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang, memberikan sambutan pada kegiatan Penguatan dan Peningkatan Kompetensi Imam dan Khotib yang diselenggarakann oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang.

Kegiatan berlangsung di Hotel Pandanaran dan diikuti oleh imam dan khotib se-Kota Semarang.

Mengawali sambutannya, Mukhlis Abdillah mengutip salah satu ayat Alquran, yaitu surah At Taubah ayat 18 yang menerangkan tentang keistimewaan para pemakmur masjid. “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk,” terangnya.

Dalam sambutannya, Mukhlis Abdillah mengimbau agar masjid menjadi tempat untuk melaksanakan ibadah tanpa ditumpangi kepentingan-kepentingan tertentu. “Masjid jangan dijadikan kendaraan politik, bahkan agama sering kali dipakai untuk kepentingan politik kelompok maupun pribadi,” tuturnya.

“Perbedaan dalam urusan furuiyyah (cabang) adakah hal yang biasa, untuk itu Khotib dan imam jangan menjadikan hal tersebut sebagai masalah. Maka imam dan khotib dituntut untuk banyak belajar agama. Imam dan khotib harus punya kompetensi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengimbau agar masjid menjadi wadah guna kemaslahatan umat. “Masjid dapat membawa perannya, termasuk membawa kesejahteraan dan membina masyarakat,” ujarnya.

“Selepas pelaksanaan kegiatan ini, agar ditindaklanjuti dengan aksi yang nyata, sehingga masjid lebih bisa memberikan manfaat bagi umat,” lanjutnya. Ia pun menyampaikan pesan agar imam dan khotib sebagai pembawa pesan perdamaian. “Islam tidak hanya mengajarkan atau mengatur tentang shalat, tetapi mengajarkan tentang kedamaian, rahmatan lil’alamin, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Anbiya’ ayat 107. Islam menyatukan perpecahan, bukan malah memecah-belah persatuan atau persaudaraan,” pungkasnya.(Ricky/NBA/bd)