Cilacap – Sebagai salah satu komponen utama pendidikan karakter, guru agama Katolik harus mampu mengembangkan kompetansinya sesuai perkembangan zaman. Arus perkembangan informasi akibat teknologi yang semakin canggih, selain berdampak positif juga berefek negatif. Bahkan pengaruh negatif lebih cepat menjalar dan berkembang dari pada sisi positifnya. Karenanya diperlukan filter yang kuat bagi generasi muda agar tidak mudah terseret arus informasi yang semakin tak terkendali.
Hal tersebut ditegaskan Pelaksana tugas Kakankemenag Kabupaten Cilacap, Imam Tobroni, Kamis (11/10) pada acara Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik di Hotel @Home Premiere Cilacap.
Dikatakan lebih lanjut bahwa, guru pendidikan agama merupakan kunci suksesnya pendidikan karakter. Hal ini dikarenakan hanya ilmu agama yang mengajarkan manusia untuk berbuat baik. Dengan memiliki ilmu agama yang memadai, para siswa diharapkan mampu menghindari pengaruh negatif dari teknologi. Sehingga efek positif dari teknologi yang akan diperoleh siswa.
Mengingat akan perannya yang sangat menentukan, guru pendidikan agama harus mampu membaca dan memanfaatkan setiap peluang. Membaca situasi dan kondisi siswa merupakan kegiatan yang mentukan arah pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas tidak akan lepas dari teknik, metode maupun pendekatan yang dilakukan guru.
“Guru pendidikan agama harus memiliki teknik dan pendekatan yang jitu dalam menjalankan misinya. Metode pembelajarannya disesuaikan dengan keadaan psikologi para siswa. Gunakanlah kecanggihan teknologi informasi sebagai sarana penunjang kegiatan pendidikan. Penggunaan sarana teknologi sekaligus sebagai bukti bahwa kecanggihan iptek berdampak positif. Sehingga para siswa akan merasa berada pada dunia yang sedang digelutinya. Dengan begitu dapat menumbuhkan rasa senang dengan pendidikan agama,”katanya.
Menurutnya, agama merupakan sistem yang hanya dapat diukur melalui kualitas kepribadian seseorang. Pribadi atau karakter seseorang merupakan cermin apa yang terdapat dalam jiwanya. Karenanya, keberhasilan pendidikan agama dapat dilihat dari tingkah laku generasi muda dalam kehidupan sehari-hari. (On/bd)