Karanganyar – Implementasi makna Kerukunan Umat Beragama dalam Dunia Pendidikan dapat melalui pendekatan 4 Pilar Kebangsaan. Hal ini disampaikan Kasubbag TU Kankemenag Kabupaten Karanganyar, Wiharso dalam kegiatan Pembinaan Guru Pendidikan Agama Kristen, (09/10).
Menurutnya, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini mengalami pergeseran di semua sendi kehidupan yang cukup menkhawatirkan. Oleh karenanya diperlukan pemahaman, penghayatan dan implementasi 4 pilar kebangsaan sejak dini kepada generasi penerus bangsa.
“Melihat realita kehidupan bermasyarakat saat ini, maka implementasi 4 Pilar Kebangsaan yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa mutlak diperlukan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Wiharso.
Lebih lanjut Kasubbag TU mengatakah bahwa 4 pilar kebangsaan tersebut harus diakui sebagai prinsip-prinsip ke Indonesiaan yang lebih baik. “Setiap pilar memiliki tingkat fungsi dan konteks yang berbeda. Kita harus mengakui bahwa inilah prinsip-prinsip ke Indonesiaan ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Pembinaan bagi Guru Pendidikan Agama Kristen ini dilaksanakan di Hotel Wahyu Sari, Tawangmangu selama dua hari, 9-10/10 dan diikuti 25 peserta yang berasal dari Guru Pendidikan Agama Kristen, SD, SMP, SMA/SMK.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Siswo Martono, Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar, Ahmad Nasirin, Kasubbag TU, Wiharso dan Pengawas Mapel PAK, Sugiyanto.
Sementara itu, Narasumber lain dalam kegiatan tersebut, Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Jateng menyampaikan materi tentang penguatan pendidikan karakter melalui pendidikan agama Kristen di Sekolah serta Pengawas Mapel PAK, Sugiyanto menyampaikan materi tentang penguatan implementasi sistem evaluasi dalam Kurikulum 2013 (HOTs, Literasi Digital, Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan). (ida-hd/bd)